BANJARMASIN, MK - Banjir di Kalimantan Selatan yang terjadi di awal 2021 melanda 11 Kabupaten dan Kota hingga selama dua minggu terakhir. Musibah ini mengakibatkan kerusakan cukup parah di beberapa wilayah.
Bahkan banjir juga memutus Jalan Nasional Trans-Kalimantan di dua lokasi berbeda, yaitu di Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Banjar. Saat ini, masih terdapat wilayah terdampak banjir yang belum surut.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Republik Indonesia memperkirakan kerugian di berbagai sektor akibat banjir Kalsel mencapai Rp1,349 triliun. Khusus, pada sektor pertanian kerugian mencapai sekitar Rp216,266 miliar.
Adapun data yang digunakan dalam
memperhitungkan estimasi kerugian akibat banjir di Kalimantan Selatan, ialah data luas area yang tergenang berdasarkan citra spasial dan data penggunaan lahan berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI).
Kabupaten Tanah Laut menjadi salah satu wilayah yang mengalami kerugian cukup besar akibat banjir Kalsel, selain karena terputusnya akses jalan nasional, banyak sektor-sektor usaha masyarakat khususnya sektor pertanian nyatanya sangat terdampak.
Melihat hampir seluruh persawahan di Tanah Laut terendam banjir hingga mengakibatkan banyaknya padi yang terancam gagal panen.
Sebagai wilayah yang mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani, tentu hal ini akan berdampak pada perekonomian daerah. Bank Kalsel sebagai Bank Pembangunan Daerah, tentunya tidak tinggal diam melihat kondisi bencana yang melanda.
Atas hal ini, Bank Kalsel telah melakukan peninjauan ke lokasi petani binaan Bank Kalsel Kantor Cabang Pelaihari yang berlokasi di Trans 300 Kecamatan Jorong, Tanah Laut pada Senin (25/1/2021).
Peninjauan secara langsung dilakukan oleh Kepala Bank Kalsel Kantor Cabang Pelaihari, Anwari beserta jajarannya, dengan konsultan pertanian Bank Kalsel, Ir Cecep Sadikin.
Kepala Bank Kalsel Kantor Cabang Pelaihari, Anwari mengungkapkan, peninjauan dilakukan untuk mengetahui kondisi padi para petani binaan Bank Kalsel pasca bencana banjir yang telah melanda di daerah tersebut.
“Peninjauan ini merupakan wujud kepedulian kami kepada petani binaan Bank Kalsel, khususnya yang telah terdampak bencana banjir Kalsel. Alhamdulillah, padi binaan Bank Kalsel yang telah berumur 40 hari itu masih dalam keadaan baik dan sehat serta mampu bertahan meski sempat tergenang banjir,” ungkap Anwari.
Sebelumnya, pada tahun 2020 lalu, Bank Kalsel telah melaksanakan gathering, panen raya dan kemudian melakukan penanaman bibit padi bersama petani binaan yang menggunakan teknik penanaman sebagaimana arahan konsultan pertanian Bank Kalsel, yakni Ir Cecep Sadikin.
Disinyalir bahwa padi yang bisa tumbuh di Pulau Jawa, diprediksi dapat tumbuh dan bertahan di tanah yang terdapat di Tanah Laut, khususnya di Jorong. Saat ini, bibit yang telah ditanam diperkirakan akan panen sekitar 40 hingga 50 hari lagi.
Di tempat terpisah, Direktur Utama Bank Kalsel, Agus Syabarrudin menuturkan, Bank Kalsel senantiasa mendukung Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kesejahteraan para petani, khususnya di Tanah Laut. Tentu dengan tersedianya Konsultan Pertanian dari Bank Kalsel, dapat semakin memudahkan petani untuk meningkatkan kualitas panen.
“Kami, Bank Kalsel sangat bersyukur bahwa padi yang telah ditanam bersama para petani binaan pada tahun sebelumnya, masih berdiri kokoh dan tetap terjaga kualitasnya jika dibandingkan dengan padi-padi lainnya di wilayah tersebut, meskipun terdampak banjir," paparnya.
Hal ini adalah wujud nyata Bank Kalsel dalam meningkatkan kesejahteraan para petani, di mana Bank Kalsel tidak hanya memberikan modal namun juga turut membimbing para petani agar menghasilkan panen yang berkualitas.
"Harapannya panen tahun ini tetap dapat berjalan lancar dan menghasilkan kualitas
padi yang baik,” tutur Agus.
Adapun varietas unggulan yang telah ditanam oleh petani binaan Bank Kalsel ialah Padi Merah, Padi Hitam, Padi Cakra Buana, Padi IF16 dan Padi Siem-siem.
Pada kunjungan ini, Atek yang merupakan salah satu petani binaan Bank Kalsel di Pelaihari menyatakan ungkapan terima kasih atas perhatian dan dukungan Bank Kalsel terhadap petani, khususnya di Jorong.
“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Bank Kalsel kepada petani di Jorong, khususnya di Trans 300. Dengan adanya bantuan permodalan dan pendampingan dari Bapak Cecep Sadikin selaku Konsultan Pertanian Bank Kalsel, telah banyak membantu kami dalam memberikan pelatihan, bimbingan tata cara bertani yang baik, sehingga kami mampu menghasilkan hasil panen dengan kualitas yang baik,” terang Atek.
Bank Kalsel sebagai bank daerah, tentunya akan terus berupaya memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dan daerah. Hal ini terus dikumandangkan dan diwujudkan sebagai bentuk komitmen untuk mendukung program daerah dalam upayanya untuk peningkatan ekonomi
daerah.
Sesuai tagline "Setia Melayani, Melaju Bersama", Bank Kalsel senantiasa untuk selalu memberikan yang terbaik serta menjadi mitra bagi masyarakat untuk berkembang bersama.[mia/adv]