BANJARMASIN, MK - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin diminta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjarmasin untuk cepat bertindak mengangkut tumpukan sampah, baik di lokasi TPS pemukiman maupun TPS di jalan protokol.
Pasalnya, pasca banjir yang menerpa beberapa wilayah di Kota Banjarmasin menyisakan permasalahan baru, terutama sampah.
Tumpukan sampah, seperti sampah barang rumah tangga warga korban banjir, menumpuk hampir di aepanjang jalan di jalan pemukiman. Sebut saja di Sungai Andai, Jalan A Yani, Jalan Lingkar Dalam atau Jalan Gatot Subroto serta beberapa lokasi lainnya.
Menurut Aliansyah, warga Komplek PWI Blok F RT.30 Kelurahan Sungai Andai, di kawasan komplek Sungai Andai dan Jalan Kuripan, banyak sekali penumpukan sampah, berasal dari material sampah plastik, kertas bekas, bekas botol minuman, serta beberapa rongsokan barang rumah tangga yang hancur dan terseret air. Akibatnya, arus lalu lintas menjadi terganggu.
Sejauh ini, belum ada upaya pembersihan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), padahal sampah yang menumpuk mulai mengeluarkan bau yang tidak sedap.
"Kita harapkan dinas terkait bisa membersihkan tumpukan sampah akibat banjir. Selain mengganggu jalan, sudah mulai keluar bau yang kada nyaman warga," ujar Aliansyah. Senin (25/1/2021).
Kabid Pengelolaan Sampah dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Marzuki menjelaskan, terjadi tambahan jumlah sampah cukup besar mencapai 25 ton per hari pasca banjir di Banjarmasin.
Meskipun Pemkot Banjarmasin mengerahkan 60 unit armada truk sampah, petugas kebersihan tetap kewalahan, karena jumlah sampah yang sangat banyak plus sejumlah TPS terendam, sehingga tumpukan sampah sampai meluber ke jalan raya.
"Kami upayakan agar semua sampah bisa terangkut ke TPA, dalam beberapa hari terakhir, petugas kebersihan terpaksa lembur siang malam," jelasnya.
Pria yang akrab disapa Jack ini mengungkapkan, tumpukan sampah pasca banjir ini tidak hanya sampah rumah tangga, namun barang kering seperti lemari dan lainnya juga dibuang masyarakat ke TPS, sehingga TPS penuh dan meluber ke jalan raya.
"Biasanya dalam sehari hanya 400 ton lebih. Saat ini bisa sampai 450 ton," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin, Muhammad Isnaini berharap persoalan menumpuknya sampah baik di TPS pemukiman hingga di jalan raya bisa secepatnya teratasi.
Jika alasan keterbatasan personel, Isnaini berharap agar pemerintah kota bisa menggandeng pihak lain atau masyarakat, untuk mempercepat penanganan sampah di sejumlah titik yang meluber ke jalan, hingga menyebabkan kemacetan.
"Kami berharap agar jangan sampai menumpuk lebih lama lagi. Apalagi Banjarmasin kota sungai, jangan sampai warga membuang sampah ke sungai atau sampah dibakar karena TPS penuh," pungkasnya.[toso]