BOGOR, MK - Kepala BPPSDMP Prof Dr Ir Dedi Nursyamsi menegaskan, 2021 peran Kostratani terus ditingkatkan melalui dukungan pelatihan dan peran widyaiswara dengan mengajarkan petani membangun korporasi.
Ini Ia sampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Penguatan Penyelenggaraan Pelatihan Pertanian Tahun 2021 di hotel Horison Ciawi, Jawa Barat, Rabu (13/01/2021). Rakor ini diikuti Tim Humas BBPP Binuang melalui ruang virtual.
“Kita harus dukung program Kementerian Pertanian di bawah komando Mentan Syarul Yasin Limpo dengan menyediakan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia, menghasilkan 2,5 juta petani milenial dan mensupport program utama Kementerian Pertanian terutama program Food Estate. Ini semua terkait erat membangun BPP Kostratani," jelas Dedi.
Konsolidasi Kostratani tahun 2019, 400 BPP sudah diperkuat sarana IT. Kemudian di tahun 2020 sudah 3.400 BPP terpenuhi sarana IT dan 99 persen BPP Kostratani terkoneksi dengan AWR Kementerian Pertanian.
“Tahun 2021, Kostratani harus kita tingkatkan lagi perannya," pinta Dedi.
Saat ini BPP Kostratni sudah menjadi fungsi pusat data dan informasi, karena sudah bisa terkoneksi dengan menteri pertanian, sudah melaksanakan pelaporan program utama kementan, sudah menjadi pusat pembelajaran dengan adanya demplot-demplot mandiri yang dibangun swadaya.
Karena itu, peran BPP Kostratani harus diperkuat sebagai pusat konsultasi agribisnis. BPP Kostratani harus menjadi pusat jenjaring kemitraan dan petani harus mampu bekerja sama melalui KUR dengan perbankan.
Kementerian pertanian membangun program korporasi petani, pemberdayaan Poktan, Gapoktan dan membentuk korporasi.
Tantangan membangun korporasi tidak semudah membalik telapak tangan, perlu semangat untuk memberikan dorongan kepada petani melakukan usahatani berbasis korporasi.
"Itu yang harus didorong," tutur Dedi.[advertorial]
Penulis : Sumantri