JAKARTA, MK - Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Jokowi menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian tahun 2021 pada Senin (11/01/2021). Dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Rakernas ini bertempat di Istana Negara.
Rakornas membahas tentang kiprah dan kinerja sektor pertanian di masa pandemi Covid-19. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil statistik yang menunjukkan bahwa sektor pertanian mengalami pertumbuhan pada kuartal II sebesar 19,24% kuartal III sebesar 2,19%.
“Dalam kondisi Covid-19, sektor pertanian menempati posisi yang makin sentral," ujar Presiden dalam pembukaan Rakornas.
Terutama, lanjutnya, berkaitan dengan komoditas pertanian yang impor. Kedelai, jagung, gula (yang masih jutaan jutaan ton),bawang putih. Beras meskipun sudah 2 tahun lebih tidak impor, namun tetap harus kita lihat apakah konsisten untuk tahun tahun berikutnya.
"Barang-barang ini harus diselesaikan. Dicarikan desain yang baik agar kita bisa selesaikan," terangnya.
Makin pentingnya peranan sektor pertanian dalam pemenuhan pangan bagi 270 juta rakyat Indonesia, pengelolaan pangan dan pembangunan pertanian harus serius dan mendetail.
Salah satunya dengan dirintisnya Food Estate di dua Provinsi, yakni Sumatera Utara (Humbahas) dan Kalimantan Tengah (Pulpis dan Kapuas).
“Jika produktivitas kita meningkat kita bisa mengurangi ketergantungan akan impor dan nanti Food Estate ini akan kita lakukan di 34 Provinsi lainnya dengan dana dari APBN,” kata Presiden.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang hadir di Rakornas juga menyampaikan terima kasih atas perhatian dan arahan Presiden dalam pembangunan pertanian.
Menurut Mentan, pertanian adalah sektor yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat dunia. Karena itu, peningkatan produktivitas adalah pilihan yang wajib dilakukan semua pemerhati pertanian Indonesia.
“Demi mendukung arahan Presiden kami memiliki Cara Bertindak (CB) 1 sampai 5 dan kami siap melakukannya di lapangan,” tutur Mentan.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyatakan, jajarannya siap bekerja maksimal untuk Food Estate, salah satunya di Kalimantan Tengah dengan mengawal dan mendampingi SDM Pertanian mendukung korporasi petani.
Salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPSDMP yang terlibat di FE adalah SMK-PP Negeri Banjarbaru, dikomandani oleh Kepala Sekolah, Budi Santoso. Telah terjun di FE 2020 dan siap untuk kembali menyukseskan program Food Estate yang terdapat di Kalimantan Tengah.[advertorial]
Penulis : Willy
Tim Humas SMK-PP Negeri Banjarbaru