Cuaca Buruk, Ayo Manfaatkan Asuransi Pertanian

Cuaca Buruk, Ayo Manfaatkan Asuransi Pertanian

CURAH hujan yang cukup tinggi merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir. Selain itu, penyebab banjir lainnya yakni permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut.

Juga wilayah terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan sedikit resapan air; aliran kanal/sungai tidak lancar akibat terhambat oleh sampah; dan kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai.

Pada sektor pertanian kondisi banjir di lahan pertanian yang sedang berproduksi tentu mendatangkan kerugian bagi petani. 

Informasi yang dikutip dari BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id intensitas curah hujan pada bulan Februari hingga kemungkinan Maret 2021, wilayah Kalimantan dan Sumatera berada pada kategori intensitas curah hujan sedang dengan 200-300 mm.

Sedangkan dominan pulau Jawa, Sulawesi dan Papua berada pada kategori tinggi dengan curah hujan 300-400 mm. Waspada terhadap banjir di lahan produksi pertanian perlu suatu ikhtiar.

Untuk mengendalikan risiko kerugian salah satu program Kementerian Pertanian, yaitu Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) beserta jajaran Kementerian Pertanian terus mengajak petani untuk mengikuti asuransi AUTP. 

Asuransi AUTP sendiri diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/Permentan/SR.230/7/2015 tentang Fasilitasi Asuransi Pertanian.

SYL mengatakan, asuransi akan sangat membantu petani menghadapi cuaca yang tidak bersahabat. 

"Ketika cuaca buruk, asuransi bisa dimanfaatkan petani untuk menjaga lahan dan menghindari kerugian. Manfaat itulah yang harus dimaksimalkan petani," kata SYL.

Lebih lanjut SYL pada harian Kompas 24 Januari 2021 “Kementan membuat program perlindungan kepada petani yakni asuransi pertanian. Bahkan, guna memberikan kemudahan petani, pemerintah memberikan subsidi preminya hampir 80%. Dengan asuransi pertanian, petani yang gagal panen bisa memulai usaha kembali dari pembayaran klaim. Sebab, petani yang mengikuti asuransi pertanian akan mendapatkan penggantian Rp6 juta/ha”.

BBPP Binuang dalam sesi Pelatihan Onlinenya pada Agustus 2020 telah mengingatkan petani melalui PPL untuk waspada terhadap iklim global saat ini. 

Tajuk Pelatihan online saat itu Climate Setting Agriculture (CSA) atau pertanian cerdas iklim mengimbau Petani dan PPL agar dapat menerapkan budidaya pertanian cerdas iklim sehingga memiliki kontribusi pertanian terhadap emisi gas rumah kaca, waspada terhadap cuaca yang tak menentu, dan pengendalian risiko terhadap kegagalan panen dapat diatasi dengan ikut serta dalam program AUTP. Ayo ikut AUTP, Ayo jaga pertanian kita.[advertorial]  
Lebih baru Lebih lama