PELAIHARI, MK - Di tengah kondisi banjir yang melanda sebagian wilayah Tanah Laut, petani Desa Asam Jaya Kecamatan Jorong berhasil melakukan panen padi perdana seluas 5 hektare, Rabu (3/2/2021).
Berdasarkan ubinan didapatkan hasil 4,4 kilogram atau setara 7,04 ton per hektare gabah kering panen padi varietas Inpari 32. Ini merupakan capaian produktivitas yang rata-rata tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun lalu.
Menurut Sukiat, Penyuluh Pertanian Desa Asam Jaya, pada musim panen awal tahun ini dipastikan Desa Asam Jaya akan panen seluas 40 hektare sawah yang merupakan program perluasan areal tanam baru (PATB) tahun 2020.
Jika tak ada halangan, lanjutnya, diperkirakan panen akan selesai hingga pertengahan Maret 2021.
“Ada 40 hektare, bila tak ada gangguan hama dan kondisi cuaca baik bisa panen,” kata Sukiat.
Sukiat menerangkan, kondisi cuaca hujan seperti ini panen bisa mundur, bahkan bisa gagal bila hujan besar melanda dan merusak seperti di beberapa tempat lain. Namun diyakini tidak akan terdampak banjir karena jauh dari aliran sungai.
Sukiat juga menyebut halangan yang dimaksudkan adalah hadirnya kerbau liar yang merusak tanaman padi. Ternak kerbau yang sementara diliarkan karena kondisi banjir mengganggu tanaman padi.
Sampai saat ini belum ada solusi. Solusi yang dilakukan oleh petani adalah dengan membuat penghalang agar kerbau tidak masuk ke lahan sawah.
Dia berharap ada solusi untuk kerbau-kerbau itu.
“Mudah-mudahan kerbau itu segera dikandangkan, tidak liar ke mana-mana dan merusak tanaman,” harap Sukiat.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Bimas Karya, Suwarno mengaku bersyukur kelompoknya mendapatkan program PATB. Sementara di Desa Asam Jaya hanya ada 2 Poktan. Lebih bersyukur lagi karena bisa berhasil panen duluan.
Rata-rata di Kecamatan Jorong padi masih dalam fase pengisian. Jadi masih lama untuk memasuki musim panen. Keterlambatan terjadi karena banjir yang merusak semaian. Petani terpaksa membuat semaian baru.
Sementara di Desa Asam Jaya tidak mengalami dampak kebanjiran sehingga bisa panen lebih dulu. Ini adalah panen perdana untuk tahun ini.
Sukiat mengungkapkan rasa syukur, karena di saat yang lain tidak bisa panen, petani di desanya bisa panen.
"Mudah-mudahan segera bisa tanam untuk kedua. Bukan kami senang tapi bersyukur tak terdampak banjir," imbuhnya.
Bahkan menurut pengakuannya, karena daerahnya banyak yang tidak mengalami dampak banjir, Sukiat diminta Dinas menyediakan lokasi untuk kegiatan panen padi perdana musim ini.[advertorial/MBS]