Warga Barsel Minta Aparat Hukum Serius Tangani Kasus Jalan Barito Raya

Warga Barsel Minta Aparat Hukum Serius Tangani Kasus Jalan Barito Raya

BUNTOK, MK - Proyek pembangunan jalan Barito Raya sepanjang 3,5 kilometer dengan lebar kurang lebih 5 meter menghabiskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Tahun 2019 sekitar Rp11 miliar lebih.

Sayang, proyek ini justru menimbulkan masalah. Masyarakat pun meminta aparat hukum serius menegakkan proses hukum kasus pembangunan Jalan Barito Raya yang kini masuk dalam penyelidikan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Barsel. 

Salah seorang warga Barsel, Hamdani (49) saat melintas di Jalan Barito Raya, Kota  Buntok berharap proses  tindak lanjut hukum Jalan Barito Raya ditangani aparat hukum setempat secara serius. 

Instansi terkait tentu harus mempertanggungjawabkan persoalan Jalan Barito Raya.

"Artinya, negara kita negara hukum. Dalam tindak tugas mereka sebagai aparat hukum hendaknya saya memberi support kepada mereka, hukum itu jangan tumpul ke atas, tajam ke bawah," tuturnya kepada metrokalimantan.com,  Jumat (5/2/2021).

Warga lainnya, Latif kamarudin (46) mengaku sangat mengapresiasi pihak mitra dari Polres Barsel yang selama ini telah melakukan tahap penyelidikan terhadap proyek peningkatan Jalan Barito Raya Tahun Anggaran 2019 yang bersumber dari dana APBD.

"Harapan saya kepada penyidik Polres Barsel, khususnya Tipikor tempat secepatnya menuntaskan penyelidikan terhadap pelaksanaan proyek itu. Soalnya selama ini masyarakat Barsel sangat menanti proses-proses penyelidikannya. Karena selama ini belum ada kepastian tindak lanjutnya seperti prosesnya," ungkapnya.

Warga Barsel lainnya, Ignatius Dendu sangat mengapresiasi kemajuan pesat pembangunan di Bumi Batuah. Namun hendaknya unsur Forkopimda menyelidiki mengapa jalan tersebut mengalami kerusakan.

"Saya sangat memuji atas kepemimpinan Bupati atas kemajuan pesat pembangunan di Barsel. Namun, unsur Muspida harus menyelidiki mengapa Jalan Barito Raya itu banyak yang miring-miring gitu. Ada apa itu," sebut pria yang akrab di panggil Dendu.

Sementara itu, saat dikonfirmasi kepada Kepala DPUPR Barsel Ita Minarni melalui WhatsApp, awak media menanyakan terkait anggaran dana pembuatan jembatan darurat setelah jembatan di jalan dimaksud di atas ambruk beberapa waktu lalu. Padahal Jalan Barito Raya masih dalam proses penyelidikan Polres Barsel. 

Pertanyaan selanjutnya, item pekerjaan Jalan Barito Raya itu adalah peningkatan jalan dan jembatan dan pengaspalan, namun mengapa di luar masa pemeliharaan diperbaiki menggunakan semen. Anggaran perbaikan jalan dan jembatan tersebut menggunakan anggaran dari mana? 

"Perlu digarisbawahi ya kalian harus memahami bahwa jembatan tidak ada hubungannya dengan kegiatan jalan yang dibangun DAK 2019, dan apabila jembatan yang ambruk tadi dibuatkan jembatan darurat orang lewat pakai apa dan kewajiban kami membuat jembatan sementara untuk kelancaran arus lalu lintas, apa media senang melihat jalan putus? Apa tidak kasihan dengan pengguna jalan tersebut? Dan untuk pemeliharaan jalan disesuaikan dengan kebutuhan atau kondisi jalan saat ini," jawabnya.[timredaksi]
Lebih baru Lebih lama