Nyanyian burung pagi terdengar merdu
Karena ia jalinan bunyi bernama suara
Siulan-siulanmu di sore hari menentramkan hati
Karena variasi suara mencipta harmoni nada indah
Tutur katamu mengalir lembut di telingaku
Karena ia adalah rangkai kata yang kau suarakan
Penuh ikhlas
Puisimu tersusun indah dalam bait-bait penuh makna
Karena ia ragam suara kau ungkapkan lewat bahasa tulis
Tindak-tandukmu penuh arti kehidupan
Karena ia pesan suara yang disampaikan melalui gerakmu
Perasaanmu adalah suara
karena ia bunyi hati yang berwujud rasa
Bahkan diammu adalah suara
Karena ia berupa bunyi yang tertahan untuk dinyatakan
BIODATA
Maradona Sihombing, lahir di Dusun Bintais Jae, Labuhanbatu, Sumatera Utara. Menyelesaikan S1-nya dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, pada jurusan Syariah Islamiyah (2013). Ia tinggal di dusun kelahirannya. Facebook Maradona Sihombing. Puisi-puisinya pernah dimuat di Koran Expos Independent, Sumatera Utara. Beberapa karya yang telah ia hasilkan seperti Mutiara 2 Negeri (Insan Cita, 2014), antologi puisi Dongeng Sang Jenderal (Qudsiyah Press, 2014), antologi puisi Ibu dalam Balutan Rindu – 70 Penyair Indonesia (FAM Publishing, 2015), antologi puisi Tentang Kota yang Menjaga Takbir dalam Degup Dada – 80 Penyair Indonesia (FAM Publishing, 2015), Ensiklopedi Penulis Indonesia Jilid 3 – 32 Penulis Indonesia (FAM Publishing, 2015), memoar Kinanah (Pintukata, 2016), Buku Putih (Prima, 2016), Batak Juga Muslim (2016) - sudah dibedah di koran Harian Analisa, Mengantar Bintang ke Angkasa (2017), Puisi untuk Nabi (2017), Catatatan Perjalanan – Jogja Istimewa (2018), Masa Terindah (2018), dan Berantakan (2018), dan Sajak Cinta untuk Ibu (2019).
by #SastraBanua Facebook