JEMBATAN Sungai Salim dengan panjang bentang 14,6 meter di Jalan Ahmad Yani Km 55, Desa Banua Anyar, perbatasan Kecamatan Astambul dan Mataraman di Kabupaten Banjar, merupakan akses lalu lintas jalan nasional penghubung Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Timur. Setelah rusak diterjang banjir pada 14 Januari 2021, lalu lintas sempat lumpuh total.
Melalui Siaran Pers Humas Pemprov Kalsel, mengabarkan Pejabat (Pj) Gubernur Kalsel, Safrizal ZA kembali melakukan evaluasi progress pembangunan jembatan Sungai Salim, yang menghubungkan Kabupaten Banjar dengan banua enam, pada Kamis sore, 15 April 2021.
Dalam peninjauan tersebut Pj Gubernur Kalsel didampingi Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XI Kalsel Syauqi Kamal, Kadishub Kalsel Rusdiansyah dan Kabid Bina Marga PUPR Kalsel M Yasin Toyib.
Safrizal mengatakan, peninjauan ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan sekaligus yang terakhir. Progres pembangunan jembatan Sungai Salim sudah hampir selesai, tinggal memasang bagian-bagian yang semuanya sudah disiapkan. Pengeoperasian jembatan ditarget akhir bulan April 2021
"Pembangunan sudah mencapai 98 persen, tinggal sedikit lagi, karena memang kemarin ada kendala cuaca sehingga proses pengerasan jadi tertunda. Akhir bulan ini sudah final, akan kita gunakan, mudah mudahan cuaca mendukung, mempermudah arus barang dan jasan menjelang lebaran nanti, serta pengoperasian jembatan ini juga mengurangi beban jalan Gubernur Syarkawi,"ucapnya.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XI Kalsel Syauqi Kamal mengatakan, pengerjaan lanjutan jembatan saat ini memasuki tahapan pengerjaan oprit. Rencana pengoperasian awal, hanya kendaraan bermuatan tak lebih dari 10 ton yang boleh melintas. Ini untuk menjaga agar lintasan jembatan tak cepat rusak.
Syauqi Kamal optimis pengerjaan dapat rampung sesuai target, sehingga masyarakat dapat menggunakan sebagaimana mestinya.[araska/adv]