Puisi oleh Maradona Sihombing
Kusebut nama-Mu begitu indah
Kulagukan di semua waktu
Kudendangkan di segala gerakku
Kuhayati keagungan nama-Mu
Meresap hingga bilik hatiku
Bertahta menempati ruang terdalam kalbu
Nama-Mu terpahat lekat dalam hidupku
Kukumandangankan bersama butir-butir tasbih
Menggema damai bersama teduh hati
Semerbak indah di kedalaman sanubari
Bersemayam di mata batin cinta
Cinta seorang abdi pada Tuhannya
Ya Quddus! Kupeluk cinta suci-Mu
Mengalir bening di arus muara kalbu
Putih bersinar menerangi jalanku
Kulagukan 99 butir cinta-Mu, ya Rabb
Melodi ketenangan pada jiwaku
Satu demi satu butir itu kuresapi dalam-dalam
Cinta-Mu kian hadir menyapaku
Menyempurnakan rasa pada kalbu
Melengkapi bahagia hidupku
Hingga sampai akhir waktu
BIODATA
Maradona Sihombing, lahir di Dusun Bintais Jae, Labuhanbatu, Sumatera Utara. Menyelesaikan S1-nya dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, pada jurusan Syariah Islamiyah (2013). Ia tinggal di dusun kelahirannya. Facebook Maradona Sihombing. Puisi-puisinya pernah dimuat di Koran Expos Independent, Sumatera Utara. Beberapa karya yang telah ia hasilkan seperti Mutiara 2 Negeri (Insan Cita, 2014), antologi puisi Dongeng Sang Jenderal (Qudsiyah Press, 2014), antologi puisi Ibu dalam Balutan Rindu – 70 Penyair Indonesia (FAM Publishing, 2015), antologi puisi Tentang Kota yang Menjaga Takbir dalam Degup Dada – 80 Penyair Indonesia (FAM Publishing, 2015), Ensiklopedi Penulis Indonesia Jilid 3 – 32 Penulis Indonesia (FAM Publishing, 2015), memoar Kinanah (Pintukata, 2016), Buku Putih (Prima, 2016), Batak Juga Muslim (2016) - sudah dibedah di koran Harian Analisa, Mengantar Bintang ke Angkasa (2017), Puisi untuk Nabi (2017), Catatatan Perjalanan – Jogja Istimewa (2018), Masa Terindah (2018), dan Berantakan (2018), dan Sajak Cinta untuk Ibu (2019).
by #SastraBanua Facebook