Mejaku pagi ini
Tersuguh sulaman jerit tangis
Dalam semangkuk perihnya luka
Terhidang hangat setiap detiknya
Tanpa henti
Suguhan itu tak pernah habis
Bahkan tak bisa kusantap dengan lahap
Terus bertambah
Hingga mejaku penuh
Nafsu makanku hilang
Perutku mual
Mejaku pagi ini
Ketupat kematian tampak begitu jelas di depan mata
Potongan lauk amarah tersaji sebagai pelengkap menu
Dinginnya takbir terucap dalam pucatnya bibir yang menahan tangis
Kembalikan saudaraku di meja makan ini!
Kembalikan nikmatnya tawa dalam sulaman janur kami!
Kembalikan segarnya canda dalam semangkuk kebahagiaan!
Kembalikan hak hidup saudara kami!
Kembalikan!
Kota Pudak, 15 Mei 2021
BIODATA
Ria Eka Lestari dilahirkan di Kota Pudak, 30 Desember 1984. Ia tinggal di Desa Poncangan, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur.
Buku solo pertamanya adalah novel berjudul Youtan Poluo yang diterbitkan Edwrite, berhasil meraih penghargaan Novel Terpuji dalam Pena Jatim Awards 2020. Tari, panggilan akrabnya juga menulis berbagai buku antologi dan opini di media cetak maupun media elektronik. Beberapa prestasi di bidang kepenulisan pun berhasil diraihnya, diantaranya Favorit IV Kisah Mini Inspiratif Ramadhan di Tengah Pandemi oleh Forum Lingkar Pena (FLP) Jawa Timur. Tari juga meraih Juara 2 Menulis Catatan Harian selama 30 hari oleh FLP Jatim. Tari dapat dihubungi di akun media sosialnya, Fb Ria Eka Lestari dan IG @ria_eka_lestari.
Keterangan :
Puisi berjudul “Ketupat Kematian”, dipersembahkan Ria Eka Lestari untuk duka dan luka Gaza, sebagai Aksi Sastra Peduli Gaza (ASPeG)
Catatan :
Menyimak tiap jalinan kata yang merangkai larik menjadi bait, di antara duka dan luka. Gaza, kota di perbatasan Palestina, tanah mereka yang dirampas.
Duka dan luka Gaza di antara kematian, hiasi malam. Duka dan luka Gaza, anak-anaklah yang menjadi korban. Duka dan luka warga Gaza yang berbingkai ketabahan dan ketegaran, bertahan di antara puing-puing reruntuhan bangunan, membuat hati yang peduli turut merintih, hingga menggores pena.
Darah yang membasahi bumi Gaza, adakah kepedulian untukmu Bocah-bocah kecil di Jalur Gaza?
Persoalan yang terjadi di Gaza, bukan lagi masalah agama, tapi adalah masalah kemanusiaan. Tanah anak-anak Palestina dirampas dan puluhan tahun Palestina berada dalam penindasan Zionis Israel yang didukung oleh negara-negara adikuasa!
Dikutip dari laman web wikipedia, Zionisme adalah gerakan nasionalis Yahudi internasional yang menghasilkan negara Israel di wilayah Palestina. Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1975 dari Resolusi 3379. Resolusi ini menyatakan bahwa Zionisme adalah sebuah bentuk rasisme. Disaat munculnya gerakan zionis ini membuat hak-hak Palestina dirampas terutama pada Anak-anak, banyaknya kekerasan terhadap anak-anak yang dilakukan Zionis membuat Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres meminta Israel untuk menghentikan penggunaan kekerasan senjata terhadap anak-anak. Israel sebagai negara Zionis diberi label oleh PBB sebagai salah satu negara yang menjadi pembunuh anak terbesar di dunia. #israelTeroris, #israelPembunuhanAnakAnakdanWanita, #israelBiadab, #israelTerkutuk, #SaveGaza, #SavePalestina
by #SastraBanua Facebook