BERTEMPAT di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Anjir Pasar, BBPP Binuang melaksanakan pelatihan teknis bagi petani dengan mengangkat judul budidaya padi unggul.
Pelatihan ini diikuti oleh 30 petani dari Anjir Pasar dan Anjir Muara masing-masing 15 orang. Petani yang hadir sebagai peserta adalah petani yang selama ini melaksanakan budidaya padi unggul.
Dipilihnya petani yang secara reguler menanam padi unggul agar proses pelatihan interaktif dan banyak berbagi pengalaman antar petani serta petani dengan fasilitator.
Petani yang telah mengalami untuk menanam sendiri, tentu dapat menceritakan apa yang menjadi hambatan.
Budidaya padi unggul memang saat ini sedang digalakkan di Barito Kuala untuk mendukung optimasi lahan rawa. Beberapa program budidaya padi unggul juga sudah dimulai sejak beberapa musim tanam yang lalu, namun mengalami kendala yang tidak sedikit.
Oleh karena itu, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala menggandeng BBPP Binuang untuk melaksanakan pelatihan budidaya padi unggul.
Dipilihnya Anjir Pasar sebagai lokasi pelatihan, selain akses yang dekat untuk petani dari Anjir Pasar dan Anjir Muara juga karena potensi lahan baku di Anjir Pasar dan Anjir Muara sangat besar untuk dikembangkan menjadi sentra padi unggul, selain padi lokal.
Pelatihan yang dilaksanakan tanggal 23 hingga 25 Juni dibuka oleh Ir Ramdhan, Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala.
Dalam sambutannya, beliau mengatakan sangat berterima kasih kepada BBPP Binuang yang telah mendukung kegiatan peningkatan kapasitas SDM di Barito Kuala.
Ia menambahkan, kesempatan ini dapat dijadikan momentum para petani untuk menimba ilmu, berkaitan dengan budidaya padi unggul dari para fasilitator.
Ramdhan mengingatkan bahwa budidaya padi unggul berbeda dengan padi lokal. Perbedaan terletak pada perlakuan dan intensifitas pengamatan. Sehingga permasalahan yang timbul pada padi unggul dapat segera teratasi.
Ajiansyah, POPT Anjir Pasar dihubungi di sela-sela pelatihan mengatakan, kendala utama budidaya padi unggul yang berkaitan dengan hama adalah orong-orong, tikus dan burung pipit.
“Karena selama ini yang tanam padi unggul hanya sekitar 10 persen dari luas lahan total di Anjir Pasar, maka serangan ketiga hama ini relatif lebih sulit dikendalikan,” ujarnya.
Namun demikian, usaha gerakan pengendalian tetap dilakukan untuk mengurangi dampak serangan hama ini mulai dari sebelum tanam misalnya gropyokan tikus dan sampai tanam menjelang panen dengan mengusir burung pipit.
Aman Nurrahman Kahfi, Widyaiswara BBPP Binuang yang juga salah satu fasilitator pada pelatihan ini mengungkapkan bahwa pelatihan ini dilaksanakan dengan muatan praktik yang lebih banyak dibanding paparan di kelas.
Perbandingan paparan dan praktik adalah 25 : 75. Harapannya para petani dapat memahami benar tahapan dan prosedur yang dilakukan terutama pada praktiknya.
Praktik yang dilakukan pada pelatihan ini adalah perlakuan benih padi untuk pembibitan, identifikasi hama penyakit, pembuatan pestisida nabati, pembuatan pupuk organik, dan uji fisik tanah.[advertorial]