SEBANYAK 11 mahasiswa Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari (Uniska) pada Senin 31 Mei 2021, tiba di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang.
Mereka tiba bersama rombongan Dekan Fakultas Pertanian beserta dosen dan staf Uniska. Kedatangan rombongan Dekan Fakultas Pertanian beserta dosen dan staf Uniska ini dalam rangka melanjutkan kerjasama magang praktik mahasiswa Uniska di BBPP Binuang sekaligus serah terima mahasiswa untuk melaksanakan magang di BBPP Binuang.
Program magang praktik kerja ini sebagai wujud pelaksanaan program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (KBKM) yang sedang digalakkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset RI saat ini.
Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, merupakan kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Riset RI yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja.
Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka programkan sejalan dengan minat dan bakatnya. Atas dasar ini, Uniska memilih BBPP Binuang sebagai tempat magang mahasiswa mereka.
Rombongan Dekan Fakultas Pertanian beserta dosen, staf dan mahasiswa Uniska diterima dan disambut oleh Kabag Umum BBPP Binuang, Purnadi SP MP.
Saat acara serah terima dalam sambutannya, Purnadi mengatakan bahwa akan mengerahkan semua tenaga professional di BBPP Binuang untuk mendukung dan mengedukasi mahasiswa agar tujuan pembelajaran mulai dari hulu hingga hilir dapat terlaksana dengan baik, sehingga menciptakan mahasiswa magang yang mumpuni dalam mengelola agribisnis pertanian.
Di sela-sela acara serah terima, pada saat pemaparan konsep pelaksanaan magang praktik kerja, Manager Umum Inkubator Agribisnis, Tota Totor Naibaho SP MP menyampaikan, pelaksanaan magang praktik kerja mahasiswa Uniska akan ditempatkan di divisi-divisi dan akan dirolling bergilir ke setiap divisi dengan periode waktu tertentu.
"Ini agar setiap mahasiswa mendapatkan ilmu dan pembelajaran di setiap divisi," jelasnya.
Untuk proposal magang, setiap mahasiswa sudah kita susun Widyaiswara pembimbing yang akan men-coaching mahasiswa selama magang-magang.
Adapun divisi itu, divisi Promosi Pemasaran; Tanaman Pangan Hortikultura; Peternakan Perikanan; Perkebunan; Agensia Hayati; Pengolahan Hasil; Pengolahan Limbah; Alsintan; Budidaya Jamur Hidroponik dan Pembibitan dan Perbenihan, semua divisi bersinergi dan saling terintegrasi.
Sedangkan di acara yang sama, perwakilan Dekan Fakultas Pertanian Uniska, Arief Hidayatullah S.Pi MP pada saat mengantarkan mahasiswa magang di BBPP Binuang menyampaikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset memiliki program Kampus Merdeka - Merdeka Belajar yang digagas Menteri Nadiem Makarim.
Menurutnya, program ini kali pertama akan dilaksanakan dengan menjalin kerjasama dengan BBPP Binuang. Ia juga menitipkan anak-anak didik mereka di BBPP Binuang untuk diasuh, diasah dan diajar oleh BBPP Binuang, sehingga anak didik magang mahasiswa ini semakin terlatih dan terampil dalam bekerja di sektor agribisnis sebagai modal masa depan mereka setelah lulus dari Uniska.
Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si saat serah terima mahasiswa magang menyampaikan, mahasiswa magang ini akan dilatih mulai dari hulu sampai hilir sehingga sistem agribisnisnya benar-benar dapat selama masa magang di Inkubator Agribisnis dan divisi-divisinya.
"Mahasiswa sekarang harus mengubah pola pikirnya dengan bercita-cita menjadi entrepreneur yang dapat membuka lapangan kerja buat orang lain," terangnya.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya saat Penandatanganan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di ruang Agriculture War Room (AWR), mengatakan, Indonesia merupakan negara besar yang memiliki sumberdaya alam (SDA) dan sumberdaya manusia (SDM) yang baik dan melimpah.
Kementan sendiri, menurutnya telah menetapkan arah kebijakan pembangunan pertanian, yaitu pertanian maju, mandiri, dan modern yang menjadi pedoman untuk bertindak cerdas, tepat, dan cepat, termasuk dalam mencetak regenerasi pertanian.[advertorial]