SALAH satu program andalan Kemendikbud-Ristek adalah program Merdeka Belajar. Konsep Merdeka Belajar yang dicetuskan oleh Nadiem Makarim.
Tujuannya baik, yaitu agar peserta didik bahagia dalam menempuh pendidikan serta para siswa diberi kebebasan untuk mengakses ilmu.
Dalam menerapkan Program Merdeka Belajar, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tapin Selatan mempercayakan siswanya kepada Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang.
Bertempat di Demonstrasi Plot BBPP Binuang, para siswa dilatih berbagai ilmu di bidang pertanian, salah satunya sistem Tumpangsari Jagung dan Kedelai.
Kegiatan praktek tanam ini dilaksanakan pada tanggal 14 hingga 15 Juli 2021, yang diikuti oleh 6 siswa SMK Negeri 1 Tapin Selatan dan dibimbing langsung oleh Widyaiswara Ahli Madya BBPP Binuang, Susmawati SP MP.
Kepala Badan Penyuluh Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi menegaskan, petani muda milenial memiliki peran penting dalam pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
"Kita sudah mendorong, membangun dan menciptakan petani muda milenial. Petani muda milenial walaupun jumlahnya sedikit, tapi pengaruh dan dampaknya terhadap pembangunan pertanian luar biasa sangat signifikan," ujar Dedi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, pertanian adalah sektor yang bisa menyangga kehidupan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu, Ia menarget melahirkan 2,5 juta petani milenial hingga lima tahun ke depan.
"Sektor pertanian penyangga kehidupan masyarakat. Saya mempersiapkan kurang lebih 2,5 juta petani milenial dalam lima tahun ke depan," katanya.
Bukan tanpa alasan hal itu disampaikan. Sebab, pertanian adalah sektor yang tahan terhadap segala kondisi dan situasi.[adv]
Penulis : Susma/Irfan