KERUSAKAN hutan akibat maraknya penebangan liar, kebakaran, perburuan, serta alih fungsi hutan menjadi pertambangan dan perkebunan menyebabkan populasi sejumlah satwa langka di Kalimantan Selatan terancam punah.
Melalui Siaran Pers Humas Pemprov Kalsel, mengabarkan bahwa Pejabat (Pj) Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Safrizal ZA, resmikan tempat penangkaran Aves dan Mamalia Komunitas Persatuan Burung Eksotis, bersama Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kalsel dan Polda Kalsel. Peresmian penangkaran Aves dan Mamalia di Kalimantan Selatan ini bertempat di Sekretariat IMI Kalsel, Kota Banjarbaru, pada Rabu, 14 Juli 2021.
Safrizal mengatakan, keberadaan lokasi penangkaran tersebut akan menjadi tempat pelestarian dan perlindungan bagi hewan-hewan yang dilindungi dan terancam punah.
“Ini merupakan salah satu tempat penangkaran yang diinisiasi oleh Dirbinmas Polda Kalsel bersama komunitas persatuan burung eksotis. Dengan adanya tempat penangkaran ini, akan semakin melengkapi satwa yang sudah ada di Kalimantan, dan tempatnya pun cukup banyak, ada sekitar 22 tempat," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) Polda Kalsel Widiatmoko menyampaikan, ini dilakukan sebagai upaya menjaga hewan dari perburuan liar dan mengantisipasi terjadinya karhutla serta sebagai penyelamatan Hewan Endemik (Aves dan Mamalia) yang ada di Kalsel.
“Seperti kita ketahui, Kalsel merupakan salah satu Daerah yang rawan terjadi Karhutla. Maka dari itu, untuk melindungi hewan atau satwa, saya mengajak seluruh masyarakat terutama komunitas, seluruh aparatur dan masyarakat umum untuk melakukan upaya dalam menyeimbangkan alam dengan menjaga keberlangsungan hidup hutan dan satwa endemik di Kalsel,” ujar Widiatmoko.
Ia juga menambahkan, upaya penangkaran hewan endemik aves dan mamalia yang sekarang dilakukan merupakan sumbangsih terhadap alam, dalam rangka melestarikan keberadaan hewan-hewan endemik yang semakin hari semakin berkurang di Kalsel.[adv/araska]