PUPUK menjadi sarana produksi (saprodi) pertanian yang tidak bisa lepas dari kebutuhan petani. Bahkan untuk membantu petani agar kebutuhan pupuk bisa tepat jumlah, mutu, waktu harga dan sasaran, pemerintah memberikan subsidi.
Jumlah anggaran yang disiapkan untuk pupuk subsidi pun tidak kecil mencapai Rp32 triliun untuk kebutuhan pupuk subsidi sebanyak 8,9 juta ton. Sementara itu, hitungan Kementerian Pertanian (Kementan) sebenarnya total kebutuhan pupuk untuk petani mencapai 24,3 juta ton (Sumber Sinartani Apr-Mei 2021).
Untuk mempermudah pelayanan dan akurasi sasaran penerima pupuk bersubsidi, Kementan mendorong petani untuk dapat menggunakan kartu tani, di mana petani berdasarkan data luasan yang dimiliki serta petani yang telah menjadi kelompok tani yang terinput di Sistem Informasi Penyuluhan pertanian (Simluhtan) akan mendapatkan kartu tani yang berisi saldo jumlah pupuk serta manfaat lainnya.
Kecamatan Danau Panggang merupakan salah satu di antara 2 kecamatan lainnya di Kabupaten Hulu Sungai Utara yang mendapat kesempatan mendapatkan akses penggunaan kartu tani yaitu kecamatan Babirik dan Banjang. Balai Penyuluhan Pertanian danau Panggang mewilayahi Kecamatan Danau Panggang dan Paminggir.
Hingga saat ini di Kecamatan Danau Panggang dan Kecamatan Paminggir, di bawah komando Balai Penyuluhan Pertanian Danau Panggang baru 50 persen petani yang sudah terdistribusi kartu tani.
Hal ini masih terkendala, di antaranya kesalahan Nomor Induk Kependudukan atau yang biasa disingkat dengan NIK dan update data anggota kelompok yang masih belum terdata dalam Simluhtan.
Sementara itu 50 persen sisanya sedang diproses, baik perbaikan pendataan oleh penyuluh di Sistem informasi penyuluhan pertanian (Simluhtan) yang saat ini terintegrasi dengan aplikasi E-RDKK, maupun hal-hal teknis lainnya.
Menurut informasi Husaini, pembagian Kartu Tani ini ditargetkan tahun 2021 ini akan selesai seluruhnya. Akses penggunaan kartu tani ini baru dapat digunakan mulai tahun depan.
“Saya berharap agar dengan terbitnya Kartu Tani ke depan akan menjadi jawaban atas permasalahan yang selama ini dirasakan oleh petani. Tidak ada lagi keterlambatan pupuk, akses pengambilan pupuk lebih mudah,” ujar Husaini.
Diakui oleh petani penerima Kartu Tani, menurut keterangan Koordinator BPP Kecamatan Danau Panggang, Husaini,SST menyampaikan, petani merasa senang, karena selain harapan kenyamanan akses mendapatkan pupuk, petani berharap akan dapat menabung langsung hasil panen dengan menggunakan Kartu Tani yang mereka terima.
Karena Kartu Tani ini dikelola langsung oleh perbankan yang terpercaya. Selain hal tersebut petani merasakan adanya pengakuan keberadaan kelompok tani oleh pemerintah.
Sarwo Edhy mengatakan, jumlah petani berdasakan e-RDKK secara nasional ada 13,9 juta orang. Sedangkan Kartu Tani yang telah dicetak 9,3 juta kartu, dan Kartu Tani yang terdistribusi sekitar 6,2 juta kartu. Dari jumlah itu, Kartu Tani yang digunakan baru 1,2 juta.[advertorial/swd]