BUNTOK, MK - Perceraian menjadi suatu hal yang sering terjadi di era modern. Setelah sekian lama hidup bersama, banyak pasangan yang memutuskan untuk bercerai karena adanya ketidakcocokan dalam hidup berumah tangga.
Masalah harta bersama (gono gini) pun kerap muncul akibat perceraian yang terjadi dan masing-masing pihak merasa lebih berhak atas harta tersebut sehingga enggan membagikannya.
Satu di antaranya seperti permasalahan harta gono gini yang ditangani Kantor Hukum Tomi Apandi Putra dan rekan. Kantor pengacara yang berdomisili di Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Kalimantan Tengah ini pada Kamis 1 Juli 2021 berhasil menyelesaikan 2 permasalahan harta gono gini.
Tomi Apandi Putra mengatakan, dari 2 permasalahan harta gono gini yang ditangani, yakni berinisial SP, MY dan SN, AH merupakan mantan suami istri yang beralamat di Desa Babai Kecamatan Karau Kuala, Barsel.
"SP dan MY miliki harta bersama berupa tanah, bangunan rumah, 2 buah kebun rotan. Persalahan yang satunya SN dan AH juga memiliki 1 buah bangunan sarang walet, kebun rotan 2 buah serta tabungan ratusan juta rupiah yang berada di Bank," ungkap Tomi kepada metrokalimantan.com, Sabtu (3/7/2021).
Menurut putra asli Dayak Bakumpai ini, agar komunikasi bisa terjalin antara kedua belah pihak, kru kantor hukum Tomi Apandi Putra dan Rekan pun langsung turun lapangan untuk menanganinya.
Ini dengan harapan permasalahan tersebut segera teratasi melalui upaya-upaya pendekatan kepada para pihak, sehingga permasalahnya tidak berlarut-larut sampai ke jalur hukum.
Meskipun pada saat dipertemukan para pihak cukup sulit untuk menyambung komunikasi, namun akhirnya para pihak sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan.
"Tanpa harus bersikeras menempuh jalur hukum. Keberhasilan mendamaikan para pihak tersebut tidak terlepas dari bantuan Kepala Desa Babai Bapak Sunarto yang memfasilitasi digelarnya pertemuan. Yang paling penting bagi kami tidak hanya berhasil mendamaikan para pihak terhadap harta gono gini," jelas advokat yang akrab disapa Tom ini.
Dia berharap kepada kedua orangtua diprioritaskan jangan sampai akibat perceraian orang tuanya mengakibatkan tumbuh kembang dan pendidikan anak terganggu.[deni]
