MENKO Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, usai bertolak dari peninjauan vaksinasi di GOR Hasanuddin Banjarmasin dan peninjauan isolasi terpadu Bapelkes Banjarbaru, selanjutnya mengikuti Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 di Gedung Idham Chalid, Setdaprov Kalsel, Banjarbaru, Jumat 20 Agustus 2021.
Melalui Siaran Pers Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel), mengabarkan Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 dipimpin Penjabat (Pj) Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, serta dihadiri Koordinator Tim Pakar sekaligus Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Kapolda Kalsel Irjen Pol. Rikwanto, dan jajaran Forkopimda. Dari tempat terpisah, Bupati dan Walikota se-Kalsel mengikuti kegiatan tersebut secara virtual.
Dalam kesempatan itu Menko Airlangga menyerahkan bantuan berupa multivitamin sebanyak 5.000 tablet dan obat Covid-19 Favipiravir 8.400 tablet dari Kementerian Kesehatan, serta 20 ton likuid oksigen dari PT. Linde Indonesia dan PT. Smelting.
Hasil evaluasi pelaksanaan PPKM Level IV dan Level III di kabupaten kota se-Kalsel, Airlangga Hartarto mengungkapkan sejumlah poin penting.
Pertama, mengenai mobilitas. Ia mengatakan, tingkat mobilitas di Kalsel sudah turun, tapi masih relatif lebih tinggi dari rata-rata nasional.
“Itu yang kami minta tekan kembali, karena penanganan di hulu ini penting,” ujarnya.
Kedua, mengenai testing dan tracing. Jelasnya, tingkat testing dan tracing di Kalsel rata-rata masih di bawah anjuran instruksi Mendagri.
“Menemukan kasus aktif karena di-testing itu lebih baik daripada tidak di-testing, karena malah bisa menjadi peningkatan kasus yang tidak terlihat. Karena itu, kami meminta peningkatan testing kembali,” paparnya.
Di sisi lain, mantan Menteri Perindustrian ini mengapresiasi penyediaan isolasi terpadu di Kalsel.
Sebelumnya, saat rapat, Airlangga mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Kalsel yang jauh membaik.
“Untuk pertumbuhan ekonomi di Kalsel, kami berterima kasih karena sudah mencapai persentase 4,40 persen. Kita lihat, kontribusi besarnya di sektor pertambangan, pertanian, dan industri, sesuai dengan nature di Kalsel,” ucap Airlangga.
Kendati begitu, ia mengungkapkan, persentase tersebut masih sedikit di bawah dari provinsi lainnya di Kalimantan. Hal ini pun menjadi tantangan ke depannya.
Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, menerangkan, sekitar 71 juta vaksin akan didatangkan pada akhir Agustus. Sebagian akan fokus digunakan untuk vaksin ibu hamil.
“Risiko ibu hamil terkena Covid bahkan lebih berbahaya dari orang biasa, seizin Gubernur, BKKBN dengan bidan dan kader akan memvaksin ibu-ibu hamil di Kalsel,” kata Hasto.
Tambahnya, vaksin yang akan digunakan untuk ibu hamil antara Moderna, Pfizer, atau Sinovac.
Di sela-sela acara, Safrizal atas nama Pemprov Kalsel menerima bantuan secara simbolis dari Kemenko Perekonomian.
by ARAska Banjar & Humas Pemprov Kalsel