DALAM Pembukaan kegiatan Sertifikasi Kompetensi THL TB Penyuluhan Pertanian, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, penyuluh pertanian merupakan garda terdepan dalam peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian yang berdaya saing.
Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada acara pembukaan Sertifikasi Kompetensi Penyuluh Pertanian THL-TBPP di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa, Senin (2/8/2021).
"Penentu utama bidang pertanian ialah adalah penyuluh pertanian. Kalian itu sangat penting. Saya katakan selalu bahkan didepan Bapak Presiden, penyuluh pertanian itu adalah kopasusnya, tim khususnya, penembak jitunya Kementerian Pertanian. Jadi penyuluh itu gak main-main," ujarnya.
Ia menegaskan, penyuluh itu pendamping petani, sumber informasi petani. Jadi jika penyuluh banyak di kota dari pada di desa, maka rusak karena penyuluh harusnya di desa membimbing petani.
"Penyuluh adalah komunikator, penyuluh itu integrator, penyuluh adalah motivator, penyuluh adalah organisator, penyuluh adalah dinamisator. Ini terus saya pantau," ujar Syahrul.
Dia menambahkan, dalam mendukung program dan kegiatan pertanian, Kementan juga mengupayakan pengangkatan THL-TBPP menjadi ASN PPPK.
Ini dengan harapan penyuluh juga dapat memiliki sertifikasi kompetensi pertanian meliputi kemampuan frame akademik intelektual bidang pertanian baik dari pembelajaran formal maupun di lapangan hingga kemampuan tentang tata kelola pertanian mulai dari hulu hingga hilir.
"Jadi ilmu pertanian penyuluh harus lengkap. Kalian harus kuasai regulasi, harus menguasai dengan siapa harus berkoordinasi, harus menguasai bagaimana mentransfer ilmu pengetahuan termasuk informasi yang tepat kepada petani, bagaimana melakukan efisiensi dan tata kelola budget, intervensi modal yang ada untuk menghasilkan profit yang diharapkan dan bagaimana memitrakan petani dengan petani sendiri dan kelompok tani termasuk memitrakan dengan bank dan market place bahkan ekspor yang ada," papar Syahrul.
Ia juga menegaskan, terus mengawal tugas penting para penyuluh pertanian dengan melakukan komunikasi dengan penyuluh untuk mengetahui kondisi terbaru di lapangan secara rutin melalui Agriculture War Room (AWR) sehingga penyuluh juga didorong melek akan teknologi dan sosial media yang ada saat ini.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, BPPSDMP akan melakukan Sertifikasi Kompetensi THL TBPP di UPT BPPSDMP Kementerian Pertanian di bulan Agustus ini yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk tetap meningkatkan kemampuan didalam memberikan penyuluhan kepada para petani, BPPSDMP memastikan kompetensi penyuluh pertanian melalui Pendidikan, pelatihan maupun pengalaman kerja.
Melalui kegiatan Sertifikasi kompetensi ini, penyuluh pertanian yang kompeten, profesional dan berdaya saing, serta responsif dalam pelaksanaan tugasnya diharapkan mampu menjadi penyuluh pertanian yang mampu bekerja cepat, cermat, akurat.
Juga memiliki target yang jelas, mampu bekerja sama, taat aturan, serta memiliki kemampuan dalam menghadapi perkembangan teknologi di Era Revolusi Industri 4.0 yang menuntut perubahan yang dinamis.[advertorial]