PEMBERLAKUAN Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang sudah dimulai dari 26 Juli 2021, belum menunjukkkan tanda-tanda penurunan level.
Sebelumnya, melalui Siaran Pers Pemprov Kalsel, Pejabat (Pj) Gubernur Kalsel, Safrizal ZA mengharapkan peringkat PPKM Level IV di Banjarmasin segera turun. Namun hingga Senin, 2 Agustus 2021 kondisi pandemi Covid-19 di wilayahnya ini masih menunjukkan tingkat penularan yang cukup tinggi.
Harapan tersebut disampaikannya Safrizal saat melakukan kunjungan ke Pos PPKM Pal 6 Banjarmasin, pada Rabu, 28 Juli 2021.
“Kita berharap PPKM Level IV ini tidak lama, harapannya kita bisa turun ke level I atau II,” ucapnya.
Menurutnya, tujuan dari pemberlakuan PPKM ini adalah untuk membatasi mobilitas masyarakat, yang diharapkan dapat menurunkan angka penularan. Apabila angka penularan menurun, rumah sakit tidak akan terbebani dan dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien. Sehingga angka kesembuhan dapat naik, dan dapat menurunkan positivity serta fatality rate.
Safrizal mengatakan, pemberlakuan PPKM ini akan dievaluasi setiap 1 minggu sekali. Dan apabila positivity serta fatality rate menurun cepat, bukan tidak mungkin PPKM akan diakhiri sebelum tanggal 8 Agustus.
“Evaluasi dilakukan tanggal 1 Agustus 2021. Apabila kinerja kita bagus dan mampu mengendalikan serta menurunkan positivity serta fatality rate, maka bisa saja keputusan terkait PPKM dicabut sebelum tanggal 8 Agustus. Kita lihat kinerja kita semua, kita lihat kepatuhan dari masyarakat,” ujarnya.
Ditanya terkait bantuan, Safrizal sampaikan bantuan baik berupa beras maupun bantuan langsung tunai sudah dibagikan sejak beberapa hari yang lalu. Bantuan beras merupakan kerjasama antara BULOG dan PT Pos Indonesia, sedangkan BLT akan dibagikan PT Pos Indonesia.
Safrizal juga ingatkan pihak penyalur bantuan terkait untuk menggunakan data penerima bantuan yang valid dan tepat sasaran.
“Kita sudah minta Bulog, PT Pos dan Pemda untuk rapat menentukan data yang valid. Kalau ada yang miss atau belum dapat, nanti akan dicover oleh Bansos Kab/Kota atau Provinsi. Bantuan cukup cuma jangan sampai tumpang tindih. Jangan sampai yang berhak malah tidak dapat, yang dapat malah yang tidak berhak. Pengecekkan data dan progres akan kita lakukan setiap hari agar bantuan cepat dibagikan dan tepat sasaran,” katanya.
Terkait mitigasi dan pencegahan, Safrizal mengatakan Pemprov dan Pemko sudah menyiapkan tambahan bed baik di rumah sakit milik Pemprov maupun Pemko.
Pun stok oksigen dikatakan Safrizal cukup, dan diharapkan proses distribusi terus berjalan lancar agar tidak terjadi kekurangan stok oksigen.
Safrizal juga mengingatkan masyarakat yang merasa terpapar untuk melaporkan diri ke Satgas setempat. Ini agar terus dapat dilakukan pemantauan dan pemberian bantuan medis apabila diperlukan. Karena apabila ada masyarakat yang di lingkungan sekitarnya terdapat warga yang isoman, agar dibantu dan diperhatikan bukan diabaikan.
Menurutnya, kematian akibat Covid-19 rata-rata disebabkan oleh keterlambatan penanganan rumah sakit.
Dalam kunjungan ini, Safrizal didampingi oleh Walikota Banjarmasin Ibnu Sina, Kabag Ops Polresta Banjarmasin Irwan, Dandim 1007 Banjarmasin Oki Andriansyah, serta Plt Kepala Satpol PP Banjarmasin Muzaiyin.[adv/araska]