JUMAT 6 Agustus 2021 menjadi hari yang paling ditunggu-tunggu oleh insan pertanian Indonesia. Ini karena tepat pada tanggal tersebut, Presiden Joko Widodo membuka pelatihan sejuta petani dan penyuluh secara resmi.
Presiden juga sekaligus mengukuhkan sebanyak 2.000 orang Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA). Acara akbar yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI disiarkan secara live ke seluruh pelosok Tanah Air.
Presiden Jokowi yang hadir secara virtual dalam arahannya menyampaikan agar petani dan penyuluh agar mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan teknis dan manajemen pertanian, bahkan di tengah kondisi bangsa yang seperti ini petani dan penyuluh dapat menggunakan internet untuk terus belajar dalam memajukan sektor pertanian.
Sementara, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya memaparkan, data pertumbuhan ekonomi nasional tercatat minus karena pandemi, namun sektor pertanian justru tumbuh positif.
Hal Ini menunjukkan kinerja Kementan sangat baik, dan tentunya tidak terlepas dari perjuangan dan keringat insan pertanian Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan Nasional seperti petani, Kelompok Tani, Gapoktan, P4S, petani milenial, KTNA, Perhiptani dan semua pelaku usaha sektor pertanian.
Ia juga menambahkan, keberhasilan ini tidak lepas dari Daya Manusia (SDM) pertanian yang berkualitas. Peningkatan SDM pertanian berkualitas termasuk prioritas Kementerian Pertanian.
Sedangkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSMDP) Kementan, Prof Dedi Nursyamsi, selaku penyelenggara Pelatihan sejuta petani dan penyuluh ini dalam sambutannya mengatakan, Pelatihan 1 Juta petani dan penyuluh ini merupakan upaya untuk menaikkan kompetensi SDM Pertanian secara masif yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian.
"Kementan tetap berkomitmen untuk terus memajukan kompetensi SDM pertaniannya. Sebab pertanian memiliki posisi penting terkait ketahanan pangan. Secara bisnis, pertanian juga sangat kompetitif dan tidak terpengaruh oleh pandemi Covid-19," jelasnya.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang juga hadir secara virtual dalam ajang terbesar Kementan yang digadang – gadang sebagai tahunnya Pelatihan ini.
Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si menjelaskan, pelatihan ini sangat penting untuk petani dan penyuluh pertanian, karena materi pelatihan yang nantinya disampaikan tentunya bermanfaat buat petani dan penyuluh di seluruh Indonesia.
"Pertanian kita tidak boleh berhenti berproduksi. Setelah mengikuti pelatihan peserta juga berhak mendapatkan sertifikat pelatihan yang ditandatangani langsung oleh Menteri Pertanian," terangnya.
Adapun pelatihan 1 Juta Petani dan Penyuluh ini akan diselenggarakan pada tanggal 6 Agustus sampai dengan 14 Agustus 2021 bertempat dari lokasi masing-masing peserta secara virtual.
Pelatihan ini dibuka untuk lebih dari 1 Juta petani dan penyuluh dan dibagi menjadi 18 gelombang, di mana peserta harus terlebih dahulu mendaftar sebelumnya.
Pelatihan 1 Juta Petani dan Penyuluh merupakan upaya untuk menaikkan kompetensi SDM Pertanian secara massif yang digelar oleh Kementerian Pertanian.
Program Pelatihan 1 Juta Petani dan Penyuluh digelar secara offline dan online dengan materi yang beragam. Untuk offline, zonasi implementasinya akan dibagi pada UPT lingkup BPPSDMP. Sedangkan untuk Pelatihan secara online akan dilaksanakan melalui Kostratani, Kostrada dan Kostrawil.[advertorial]