PENAMBAHAN kasus positif Covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Rabu 18 Agustus 2021, dilansir dari laman website corona.kalselprov.go.id, yaitu sebanyak 445 orang.
Penambahan tersebut berasal dari Kota Banjarmasin 77 orang, Barito Kuala 11 orang, Kota Banjarbaru 55 orang, Banjar 35 orang, Tabalong 21 orang, Hulu Sungai Tengah 91 orang, Hulu Sungai Utara 32 orang, Hulu Sungai Selatan 43 orang, Balangan 35 orang,Tapin 6 orang, Tanah Laut 9 orang, Tanah Bumbu 21 orang, dan Kotabaru 9 orang.
Pasien Covid-19 Prov Kalsel yang dilaporkan sembuh sebanyak 668 orang, berasal dari Karantina Kota Banjarmasin 328 orang, Karantina Barito Kuala 30 orang, Karantina Banjar 191 orang, Karantina Tabalong 29 orang, Karantina Hulu Sungai Tengah 29 orang, Karantina Hulu Sungai Utara 2 orang, Karantina Hulu Sungai Selatan 13 orang, Karantina Balangan 18 orang, Karantina Tapin 28 orang.
Sedangkan Karantina dari Kota Banjarbaru, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru tidak ada yang dilaporkan sembuh.
Pasien Covid-19 Prov Kalsel yang dilaporkan meninggal sebanyak 32 orang, berasal dari Kota Banjarmasin 26 orang (12, 13, 14 dan 15 Agustus), Banjar 2 orang (16 Agustus), Hulu Sungai Utara 2 orang (16 dan 17 Agustus), Hulu Sungai Selatan 1 orang (9 Agustus), Balangan 1 orang (9 Agustus) dan Tapin 1 orang (14 Agustus).
Jumlah total Pasien Covid-19 Prov Kalsel hingga Rabu 18 Agustus 2021, positif sebanyak 60.377 orang, sembuh sebanyak 47.123 orang, dirawat sebanyak 11.380 orang, meninggal sebanyak 1.874 orang dan suspek sebanyak 836 orang.
Siaran Pers Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengabarkan, Pemprov Kalsel menyiapkan beberapa rencana aksi penanganan Covid 19 di Banua. Rencana aksi ini dilakukan karena kasus virus corona (Covid-19) di banua, belum mengalami penurunan kasus yang cukup signifikan.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar mengatakan, rencana aksi ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Mendagri mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di luar Jawa-Bali.
Roy mengingatkan penanganan Covid-19 harus terintegrasi dari hulu sampai ke hilir untuk dapat berjalan dengan optimal.
"Pengananan tidak hanya di hilir saja, kita juga harus menangani hulu seperti pembatasan mobilitas sesuai level, pembentukan posko dilevel RT, percepatan vaksinasi, penguatan tracing kita juga nanti dibantu TNI Polri melalui aplikasi Si Lacak," kata Roy saat memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Aula Kantor Gubernur Kalsel, di Banjarmasin, pada Kamis 12 Agustus 2021.
Roy menilai masih perlunya mengaktifkan kembali Tim Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) untuk mencegah penyebaran Covid-19,
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Muslim mengatakan, perlunya penguatan testing, tracing dan treatment atau 3T. Intervensi kesehatan untuk mempercepat pengendalian, juga diupayakan melalui vaksinasi.
"Kita mendorong vaksinasi, kita mengupayakan penambahan vaksin sebanyak 126 ribu per minggu, selama ini hanya 38 ribu selama satu minggu, mudah mudahan ini bisa dipenuhi dari berbagai sumber," ucapnya.
Muslim menyarankan agar tim satgas Covid-19 Prov Kalsel turun gunung, untuk melakukan monitoring dan evaluasi penanganan Covid ke Kabupaten Kota.
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel menambahkan, selain ketersediaan tempat tidur di Rumah Sakit, Kabupaten Kota dapat meningkatkan pemanfaatan fasilitas isolasi terpusat, sebagai upaya menekan kenaikan angka terkonfirmasi.
"Ada kecenderungan isoman ini terabaikan, ini memicu penularan," ujarnya.[adv/araska]