BANJARMASIN, MK – DPRD Provinsi Kalimantan Selatan selaku pembina Bank Kalsel serius dalam memberikan perhatian serta dukungan terhadap peningkatan kinerja.
Kenyataan itu terlihat dari acara rapat kerja yang diadakan oleh DPRD Provinisi Kalsel yang mengundang dewan komisaris beserta jajaran direksi Bank Kalsel ke “Rumah Banjar” untuk membahas upaya pengembangan Bank Kalsel ke depan, Kamis (9/9/2021).
Dengan membawa misi yang sama yakni pemenuhan ketentuan Modal Inti Minimum (MIM), jajaran manajemen Bank Kalsel disambut oleh Komisi II yang membidangi ekonomi dan keuangan dengan membawa laporan kinerja terkini.
Di mana sebelumnya tepatnya pada Bulan Juli 2021, Bank Kalsel terakhir diundang oleh Komisi II DPRD Provinsi Kalsel untuk pemaparan kinerja dan penyampaian kondisi modal inti.
Pada kunjungan ini, Bank Kalsel kembali memaparkan kinerja terkini dan langkah-langkah strategis sepanjang tahun 2021 ini. Pertama, Optimalisasi Pendapatan sebagai upaya mempertahankan rentabilitas dengan menjaga dan meningkatkan performa aset-aset bank yang potensial mendukung pendapatan bisnis.
“Alhamdulillah, kerja keras seluruh insan Bank Kalsel membuahkan hasil yang menggembirakan. Posisi aset per 31 Juli 2021 adalah sebesar Rp15,19 triliun, yakni tumbuh sebesar 5,55% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp14,80 triliun (yoy)," jelas Prasetya.
Hal ini, lanjutnya, ditunjang dengan
meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK), di mana per 31 Juli 2021 mampu mencatatkan angka sebesar Rp12,40 triliun atau tumbuh 0,58% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp12,33 triliun (yoy).
Strategi kedua, Optimalisasi Biaya dengan mengatur pengeluaran berdasarkan skala prioritas dalam mendukung kinerja bank di masa pandemi.
“Strategi ini berhasil memberikan dampak positif pada Bank Kalsel, di mana per 31 Juli 2021, Bank Kalsel mencatatkan BOPO sebesar 76,68%, tahun sebelumnya sebesar 80,28% (yoy). Imbas positifnya, Bank Kalsel berhasil mencatatkan laba sebesar Rp216 miliar atau tumbuh sebesar 19,03% di mana pada tahun sebelumnya sebesar Rp183 miliar (yoy),” tambah Prasetya.
Strategi ketiga, yakni menjaga kualitas kredit yang berkualitas baik dan mengoptimalkan penagihan kredit non performing. Hal ini dalam rangka memastikan kinerja kredit Bank Kalsel dalam kondisi comply.
“Untuk kredit dan pembiayaan, Bank Kalsel mampu mencatatkan Rp11,11 triliun di posisi 31 Juli 2021, yakni meningkat 3,22% (yoy) di mana pada tahun sebelumnya sebesar Rp10,76 triliun. Raihan ini turut menjadi faktor keberhasilan Bank Kalsel dalam menjaga Peringkat Komposit di Level 2, berarti bank yang secara umum sehat,” tukas Prasetya.
Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo menyambut baik kehadiran dewan komisaris beserta jajaran direksi Bank Kalsel untuk membahas berbagai upaya untuk pengembangan Bank Kalsel di waktu yang akan datang.
Beliau juga memberikan apresiasi atas konsistensi Bank Kalsel menjaga angka kinerja tetap tumbuh positif yang telah ditunjukkan sepanjang tahun 2021 ini.
“Terima kasih saya sampaikan atas kehadiran dewan direksi dan jajaran direksi Bank Kalsel untuk duduk bersama membahas berbagai upaya untuk mengembangkan bank kesayangan kita semua ini," terangnya.
Menurutnya, DPRD juga mengapresiasi kinerja Bank Kalsel terkini yang tetap dalam pencapaian positif. Selaku pihak yang peduli terhadap perkembangan Bank Kalsel ke depan, dewan tetap mengingatkan agar Bank Kalsel terus memacu kinerja secara konsisten serta selalu berikan layanan yang terbaik untuk turut serta dalam upaya pemulihan ekonomi.
Turut berhadir pula Kepala Bakeuda Prov. Kalsel Agus Dyan Nur, Kepala Biro Perekonomian Prov. Kalsel Inna Yuliani dan Kepala Kantor OJK Regional IX Kalimantan Riza Aulia Ibrahim.
Sedangkan dari DPRD Provinsi Kalsel dihadiri pula oleh Sekretaris Komisi II, M. Iqbal Yudianoor beserta anggota Komisi II. Dari Bank Kalsel dihadiri juga oleh Dewan Komisaris Ary Bastary, Hatmansyah dan Syahrituah Siregar; Direktur Operasional, Ahmad Fatrya Putra serta Head Of Bussiness Group, Fachruddin.
Secara umum, Bank Kalsel tetap mampu menampilkan angka yang positif di masa-masa pandemi Covid-19 yang masih menantang.
Plt. Direktur Utama Bank Kalsel, IGK Prasetya berharap dukungan penuh dari segala pihak untuk eksistensi Bank Kalsel. Prasetya juga menyampaikan komitmen seluruh insan Bank Kalsel untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang ada.
“Kami berharap seluruh pihak bersama DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota mendukung penuh upaya Bank Kalsel dalam memenuhi ketentuan modal inti minimum di tahun 2024 agar Bank Kalsel semakin exist dan survive dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan," imbuhnya.
"Di samping terus berkomitmen mengupayakan pertumbuhan kinerja, kami akan terus menjaga aset-aset kredit dan pembiayaan yang telah dimiliki selama ini. Hal ini bertujuan agar pendapatan bisnis Bank Kalsel tetap optimal,” tegas Prasetya.[mia/adv]