KUALA KAPUAS, MK - Mewakili Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kapuas, Septedy, mengikuti webinar atau seminar dalam jaringan, dengan tema "Nasib Food Estate di Kalimantan Tengah di Tengah Pandemi Covid-19” acara ini dihadiri secara virtual dari aula Kantor Bappeda Kapuas, Senin, 27 September 2021.
Kegiatan tersebut dihadiri secara virtual Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menko Perekonomian serta Menteri LHK diwakili Pejabat Eselon 1, dan Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo.
Pada kesempatan tersebut, Sekda Kapuas, Septedy menyampaikan, Pemkab Kapuas sangat mendukung program food estate di Kalimantan Tengah dan di Kabupaten Kapuas khususnya.
"Kabupaten Kapuas sangat mendukung program food estate ini, dibuktikan pada beberapa waktu lalu ada persoalan terkait pelebaran jalan dalam waktu cepat kami menyelesaikan persoalan tersebut dan sudah selesai," ujarnya.
"Ini adalah salah satu bukti Kami sangat mendukung program strategis nasional food estate ini," kata Septedy.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda juga memaparkan bahwa Kabupaten Kapuas merupakan daerah lumbung padi di Kalimantan Tengah.
"Dalam 10 tahun terakhir capaian
kontribusi kita 45 sampai 50 persen untuk Kalteng," kata Sekda.
Terlebih, adanya program food estate, usaha meningkatkan hasil pertanian (intensifikasi) dan perluasan lahan pertanian (ekstensifikasi) kini berjalan.
Di Kabupaten Kapuas untuk pengembangan pertanian tanaman padi pada tahap I mencapai luasan hampir 20 ribu hektare.
"Tahap 1 pengembangan padi 20.000 hektar tepatnya 19.436 hektar. Tahap 2 intensifikasi lahan sawah 13 ribu hektare sedangkan ekstensifikasi seluas12.845 hektare," papar Sekda.
Jika dibandingan antara di tahun 2019 dengan di 2020, maka produktivitas padi pada lahan yang tertanam per hektare 17 persen, dari 3,18 per hektare menjadi 3,79 per hektarenya.
"Ini adalah salah satu bukti bahwa food estate ini sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas dan produksinya meningkat sebesar 24 persen per ton. Dari 2019 mencapai 58.225 ton maka di 2020 menjadi 72.408 ton," terangnya.[zulkifli]