SAAT ini di tengah kemajuan arus komunikasi dan teknologi, kegiatan pertanian tidak hanya sebatas pada kegiatan menanam dan juga panen. Selain itu, segenap Insan pertanian juga dituntut menjalin kemitraan memaksimalkan semua potensi yang ada pada bidang pertanian.
Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan kemitraan tersebut bisa dilakukan melalui kegiatan Field Day atau Temu Lapang bagi para petani.
Farmer Field Day atau Hari Temu Lapangan Petani merupakan salah satu metode pemberdayaan yang dilakukan untuk petani yang mana telah dirancang sedemikian rupa melalui pertemuan antara para petani, peneliti dan penyuluh dengan tujuan untuk saling tukar menukar informasi tentang teknologi pertanian yang diterapkan dan diharapkan adanya umpan balik dari petani itu sendiri mengenai masalah dan hambatan yang dihadapi dalam berusahatani.
Field Day juga merupakan bentuk implementasi dari penyuluhan yang ber azaskan demokrasi sebagai gerakan masyarakat di lapangan. Field Day juga melibatkan petani, pengusaha, peneliti, penyuluh, Pemerintah dan Pemerintah Daerah secara bersama-sama membangun petani agar memiliki jiwa wirausaha untuk memajukan pertanian secara keseluruhan. Lewat Field Day, penerapan teknologi pertanian juga bisa dilakukan.
Bertempat di Kelurahan Karangan Putih Kecamatan Binuang Kabupaten Tapin, pada hari Senin tanggal 25 Agustus 2021 dilaksanakan Farm Field Day Program IPDMP melaksanakan kegiatan yang juga bermaksud untuk berbagi pengalaman antar kelompok tani petani yang ikut dalam kegiatan IPDMP.
Kegiatan dimulai pukul 08.00 Wita sampai pukul 14.00 Wita ini berlangsung santai tetapi serius, di mana setelah sambutan-sambutan, di dalam acara juga diselingi dengan sesi dialog yang memang sangat ditunggu-tunggu oleh para petani untuk menyampaikan apa yang menjadi keluh kesah serta kendala yang dihadapi para petani.
Di samping itu, juga sebagai ajang untuk transfer ilmu serta teknologi terbaru dari dinas instansi terkait kepada para petani.
Pada kesempatan tersebut turut berhadir Kepala BPP Binuang, Sofyan dan Rahmawati selaku PPL WKPP Binuang, serta Sahala Manurung perwakilan dari PT. Petrokimia Gresik yang menyampaikan seputar masalah tentang pupuk dan pemupukan kepada para petani.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, desa akan menjadi baik dan kuat apabila penyuluh pertanian bisa memanfaatkan dan mengadaptasikan teknologi hasil-hasil penelitian.
“Selain itu, pembangunan pertanian perlu melibatkan peran penyuluh sampai di kecamatan. Karena Penyuluh pertanian merupakan inti dari agent of change pembangunan pertanian. Karena itu, jadilah penyuluh pertanian yang hebat, disayangi serta ditunggu oleh semua masyarakat pertanian,” katanya.
Lebih lanjut Mentan Syahrul mengungkapkan, penyuluh adalah otaknya masyarakat di bawah. Penyuluh harus mampu mengelola tata kelola pertanian yang ada di masyarakat. Penyuluh juga harus berperan sebagai pasukan ‘Kopasus’ pertanian.
“Peranan penyuluh baik PNS, ASN, Swasta, Swadaya yang ada pada semua tingkat baik di Kostranas, Kostrawil, Kostrada dan Kostratani berfungsi semacam Event Organizer dalam pelaksanaan Field Day bersama Pemerintah dan Pemerintah Daerah,” jelasnya.
Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, Field Day merupakan sarana menjalin ajang kemitraan sesama penyuluh, petani, ataupun perusahaan yang terkait dengan bisnis pertanian.
“Field Day berfungsi sebagai tempat sharing pengalaman antara petani dan petani, penyuluh dan petani serta penyuluh dan penyuluh,” ujar Dedi.
Selain itu, Field Day merupakan wadah petani, penyuluh, stakeholder bidang pertanian untuk berbagi pengalaman masing-masing, sehingga menambah hasanah cakrawala petani dan penyuluh.
Suksesnya program penyuluhan, merupakan bagian dari suksesnya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki karakter dan berahlak mulia serta memiliki etos kerja tinggi demi kemajuan bangsa (nation and character building).
Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si sangat mendukung kegiatan Farm Fiel Day tersebut.
Menurutnya, Field Day dilaksanakan pada suatu lapangan yang luas, terbuka dan didirikan tenda-tenda, di mana para pengusaha/pedagang sarana produksi menjajakan produk-produknya.
Selain itu, Field Day juga menjajakan hasil-hasil penelitian dari Lembaga Penelitian, Perguruan Tinggi dan Masyarakat, Bank, Lembaga Keuangan Mikro dan hasil Penyuluhan.
"Dalam kesempatan itu, masyarakat bisa melakukan transaksi langsung dengan pengusaha/penjual produk,” pungkas Yulia.[advertorial]