BALAI Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang kembali menggelar Pelatihan Kewirausahaan bagi Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA) Provinsi Kalimantan Selatan, 25 hingga 27 Oktober 2021 di kampus BBPP Binuang, Kalimantan Selatan.
Pembukaan pelatihan dilaksanakan di aula Bangkinang BBPP Binuang bersamaan dengan acara Forum Konsultasi Publik (FKP) BBPP Binuang Tahun 2021, Selasa (26/10/2021).
Tampak hadir perwakilan Gubernur Kalimantan Selatan, Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Faried Fakhmansyah SP MP, Rektor Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, Kepala Dinas Pertanian Kalsel, dan Kalteng, Kepala SKPD Lingkup Provinsi Kalsel, dan Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si.
Juga Kepala UPT Vertikal Kementerian Pertanian di Kalimantan (Balitra, BPTP, BPTU HPT), Kepala SMKPP Banjarbaru dan Kepala SMK Pertanian Pelaihari, Perwakilan dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (PT. Pertani, PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk, PT. Syngenta dan PT. Smart, Tbk) dan Ketua Forum Komunikasi P4S se-Kalimantan dan Korwil DPM/DPA se-Kalimantan.
Turut hadir secara virtual Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Prof Dedy Nursyamsi M.Agr dan sejumlah perwakilan Dinas Pertanian Provinsi, Kabupaten/Kota wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat.
Proses regenerasi usaha tani terus diperkuat Kementerian Pertanian (Kementan). Upaya ini dilakukan dengan memperkuat pula aspek payung hukum Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA). DPM dan DPA sebelumnya diplot sebagai trigger untuk menaikan kuota petani muda.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam paparannya dalam beberapa kesempatan menekankan, selain peningkatan produktivitas, pelestarian pertanian Indonesia menjadi fokus Kementan. Sebab, kegiatan pertanian tidak boleh terputus.
Transformasi pengetahuan lintas generasi juga dijaga, bahkan dikembangkan. Dengan melibatkan anak muda secara penuh, produktivitas pertanian akan terus naik. Komoditi yang ditawarkan juga semakin ke hilir.
Dengan begitu, nilai ekonomi komoditi pertanian semakin tinggi. Tingkat kesejahteraan bagi petani bahkan masyarakat luas semakin baik.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menjelaskan, DPM dan DPA menjadi investasi jangka panjang. Beliau menyampaikan secara virtual bahwa Kelestarian dan kemajuan pertanian menjadi isu yang harus dijawab tuntas.
"Peran DPM dan DPA harus didorong maksimal. Mereka itu bisa diibaratkan investasi jangka panjang. Jaminan untuk kelangsungan pertanian bahkan kehidupan manusia," tuturnya.
Program DPM dan DPA sebelumnya sudah digulirkan Kementan untuk menjawab tantangan pertanian berbasis 4.0. Ada 2.000 DPM dan DPA yang sudah dikukuhkan beberapa waktu lalu.
Jumlah tersebut akan digandakan menjadi 2,5 Juta orang dalam 5 tahun mendatang. Mereka juga sudah menjalani Pelatihan Wirausaha Pertanian. Diberikan juga pendampingan mengakses KUR dan menjadi pengusaha start up hingga scale up pertanian.
Kepala BPPSDMP Kementan menambahkan, salah satu upaya untuk menumbuhkan minat generasi muda di bidang pertanian adalah melalui pelatihan.
"Dengan kegiatan pelatihan, diharapkan para petani milenial peserta pelatihan dapat bersinergi melakukan resonansi menumbuhkan minat petani muda di seantero tanah air," imbuhnya.
Seiring dengan arahan Mentan, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang mendukung program Kementan tersebut dengan melaksanakan Pelatihan Kewirausahaan bagi Petani Milenial Kalimantan Selatan sebanyak 39 orang dari berbagai Kabupaten/Kota.
Pelatihan ini bertujuan unutk membangun jiwa entreprenuer petani muda milenial Kalimantan Selatan.
Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati mengatakan, pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung program penumbuhan 2.500.000 petani milenial se-Indonesia.[advertorial]