PULANG PISAU, MK - Salah satu langkah dan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng), menghadapi bencana di penghujung Tahun 2021 ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di pesisir laut untuk Kabupaten Pulang Pisau, untuk mewaspadai potensi La Nina yang berpotensi terjadi pada periode bulan Oktober 2021 sampai dengan Februari 2022 mendatang.
Imbauan tersebut disampaikan langsung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten setempat melalui awak media di Pulang Pisau, Sabtu (30/10/2021).
"La Nina adalah anomali iklim grobal yang dapat memicu peningkatan curah hujan. Puncak musim hujan juga diprediksi terjadi pada diakhir tahun ini," kata Salahudin, Kalaksa BPBD Pulang Pisau.
Menurutnya, BPBD Pulang Pisau sendiri telah diminta untuk memyampaikan informasi dan mengimbau kepada seluruhan masyarakat Pulang Pisau, khususnya masyarakat di wilayah pesisit untuk tetap mewaspadai fenomena alam ini.
Dimana, terang Salahudin, berdasarkan catatan historis menunjukan bahwa La Nina pada tahun 2020 lalu menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia hingga 20 persen sampai dengan 70 persen dari kondisi normalnya.
"Jadi, untuk menghadapi cuaca ekstreme La Nina dari bulan Oktober 2021 sampai Februari 2022 mendatang, maka pihaknya telah menyampaikan peringatan dini kepada masyarakat, dan jajaran Pemerintahan di tingkat Desa, diantaranya terus memantau kondisi iklim yang diperbaharui secara rutin setiap 10 hari, atau setiap bulannya," pintanya.
Lebih lanjut, dirinya berharap untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat yang tinggal di lokasi rawan dengan melakukan sosialisasi atau mengkondisikan masyarakat untuk menjauh dari lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon tegakan mudah tumbang, dan tepi pantai.
"Kita juga akan meningkatkan koordinasi baik itu di level l
pemerintah kecamatan maupun di tingkat pemerintahan desa, untuk melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan tadi," pintanya lagi dengan tegas.
Sejauh ini, tambah Salahudin, pihaknya juga telah menerima informasi dari salah satu kepala desa (kades) Cemantan di Kecamatan Kahayan Kuala, bahwa sudah terjadi banjir ROB, dan ombak yang cukup tinggi, sehingga menimbulkan ada beberapa rumah yang terdampak.
"Sekali lagi kami berharap sejak Oktober 2021 ini, kesiapsiagaan kepada masing-masing desa lebih proaktif. Karena berdasarkan nomenklatur APBDes juga dimungkinkan untuk penanganan bencana, dan dalam penanggulangan bencana desa juga dapat menyediakan kebutuhan bagi warga terdampak, seperti penyediaan sembako melalui program di desa," ungkapnya menuturkan.
"Dan disamping itu, kita BPBD juga mebeckup melalui Dinas Sosial (Dinsos) Pulpis untuk menyediakan beras cadangan," pungkasnya.[manan]