DALAM mewujudkan sumber daya manusia (SDM) pegawai lingkup BPPSDMP yang berintegritas dan profesional, berdaya saing dan berjiwa wirausaha, BPPSDMP melaksanakan pembinaan bagi seluruh ASN lingkup BPPSDMP secara virtual di tengah pandemi Covid-19 dengan mengundang pembina SDM dari inspektorat jenderal Susanto.
Dalam arahannya Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, peningkatan SDM menjadi hal yang penting.
Untuk itu, BPPSDMP melaksanakan Pelatihan 1 juta bagi PP dan Petani, Pelatihan Kewirausahaan bagi petani milenial secara blended learning, Pelatihan bagi camat seluruh Indonesia secara blended learning.
Pengungkit peningkatan produktivitas ada tiga, yaitu Inovasi Teknologi dan Sapras,
Peraturan Perundangan, SDM pertanian.
Inovasi dan Sapras menaikkan 20%, peraturan dan perundangan meningkatkan 20% dan 60% peningkatan SDM.
"Di zaman era orde baru peningkatan produktivitas naik signifikan karena peningkatan kapasitas SDM, melalui penyuluhan, program Bimas dan Inmas," tuturnya.
Oleh karena itu, BPPSDMP menggenjot peningkatan SDM melalui berbagai pelatihan. Saat ini, Kementan menggenjot pelatihan bagi petani milenial.
"Membangun sistem pertanian itu wirausaha. Semua sistem pertanian adalah bisnis. Bisnis berarti mencetak duit yang banyak. Ciptakan milenial yang mampu menciptakan duit, maka petani milenial harus berjiwa wirausaha. Bagaimana caranya mengelola usaha, bagaimana caranya meningkatkan produksi dan produktivitas bagaimana caranya memupuk, bagaimana caranya," paparnya.
Kemudian, lanjutnya,
mengolah bagaimana caranya agar menciptakan petani milenial yang berdaya saing, berjiwa wirausaha, maka dimulai dari widyaiswara memiliki jiwa wirausaha.
"Kita hadapi dengan kerja keras, kerja tuntas, kerja ikhlas untuk menghasilkan SDM-SDM yang berkualitas. Karena itu, kita semua bertekad menggarap pelatihan kita sebaik-baiknya," jelasnya.
Di tengah pandemi Covid-19, meski anggaran terbatas terkena refocusing kita masih bisa melakukan pelatihan dengan menggunakan zoom agar lebih efektifitas dan efisien dalam melaksanakan pelatihan. Pelatihan tidak akan pernah berhenti.
Lebih lanjut Susanto, Irjen I mengatakan, kinerja-kinerja yang baik diikuti pengendalian yang baik. SPI dilakukan terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai melalui laporan keuangan.
Level maturitas SPIP Kementan tahun 202 level 3,365 terdefinisi. Melakukan praktik pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik.
Nilai SPIP untuk BPPSDMP terjadi peningkatan 3.282 pada tahun 2020
dari nilai sebelumnya 3.112 di tahun 2019.
Pencapaian tujuan SPIP sendiri tak lain untuk efektifitas dan efisiensi, keandalan pelaporan, pengamanan aset negara, ketaatan terhadap peraturan dan perundang-undangan.
Saat ini BPPSDMP mengusulkan penilaian mandiri sebesar 4.346 di tahun 2021. Konsep integritas terbaru, yakni kejujuran, empati, konsistensi, keberanian, percaya diri.
Dengan integritas tinggi mengubah mindset dan melakukan budaya kerja birokrat. Dengan integritas tinggi memberikan pelayanan yang tinggi, perilaku pemberi layanan yg sejalan
"Dengan tujuan organisasi, operasi layanan publik yang prima, kami siap mendampingi UPT-UPT memberikan layanan penilaian SPIP mandiri," pungkasnya dr Susanto.[adv]