PALANGKA RAYA, MK - Percepatan dan perluasan vaksinasi sangat penting dilakukan untuk warga perkebunan dan sekitarnya agar pandemi Covid-19 bisa segera diatasi.
Seperti yang dikatakan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) bahwa sektor perkebunan sangat penting dalam perekonomian nasional.
Karena itu, gerakan vaksinasi gratis untuk rakyat yang dilakukan oleh Pro Jokowi (Projo) bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) di kawasan perkebunan adalah bentuk tanggung jawab sosial sekaligus membantu pemerintah mengatasi pandemi.
Perwakilan DPP Projo Wilayah Kalteng, Reni Lubis mengatakan, vaksinasi massal program 7 juta warga perkebunan dan Desa-Desa roduktif di 17 Provinsi di Indonesia itu diberikan secara gratis untuk rakyat.
Program tersebut, urainya, diprakarsai oleh Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi yang juga sebagai Ketua Umum Projo.
"Hal ini sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo yang dilaksanakan secara kerja bersama antara Projo, Polri, Kemenkes RI dan Gapki dengan target sebanyak 177.000 dosis vaksin pertama dan kedua di Provinsi Kalimantan Tengah," jelasnya, Minggu (14/11/2021).
Dibeberkannya, kegiatan vaksin gratis oleh Projo dan GAPKI ini adalah bentuk kerja sama dan bahu membahu untuk mengatasi pandemi Covid-19 berikut dampaknya.
"Kami yakin herd community di Kalteng akan segera terwujud. Tidak ada yang mustahil dilakukan untuk kebaikan, asalkan kita bersama dan gotong royong dengan itikad yang baik hingga Indonesia segera pulih," tambahnya.
Sementara itu, Koordinator Projo untuk Percepatan Vaksinasi Provinsi Kalteng, Delta Intan Purnama menuturkan, dalam kegiatan kali ini, Gapki Wilayah Kotawaringin Barat dengan dibantu Tim Projo Kabupaten, Tarmizi Alba, melaksanakan vaksinasi sebanyak 1.500 dosis yang dipusatkan di dua fasilitas kesehatan Kecamatan yakni Puskesmas di Kotawaringin Lama.
"Masyarakat tampak antusias mengikuti vaksinasi gratis ini, baik dosis 1 maupun dosis 2. Kita meyakini bahwa Provinsi Kalteng, khususnya Kabupaten Kobar akan segera berada pada Level I, jika semua pihak bergandengan tangan melancarkan kegiatan ini," imbuhnya.
"Ini merupakan rangkaian kegiatan minggu kelima yang sudah dimulai sejak 13 Oktober 2021 di 11 Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Tengah, dengan capaian akseptor sebanyak hampir 25.000 dosis, dari keseluruhan data akseptor yang sudah masuk sebanyak 177.000 orang," tandasnya.[suratman]