DALAM rangka meningkatkan kesejahteraan petani dan rumah tangganya, Kementerian Pertanian (Kementan) RI selama empat hari, sejak 4 hingga 7 November 2021 melaksanakan Evaluasi Pasca Diklat (EPD) di wilayah pengembangan pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) IPDMIP yang dilaksanakan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang.
Untuk memastikan Penyelenggaraan pelatihan PLEK-IPDMIP berjalan sukses dan tepat sasaran, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), melalui Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) berkolaborasi dengan BBPP Binuang, Kementan menggelar Evaluasi Pasca Pelatihan.
Evaluasi ini dilakukan untuk Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan Tingkat Dasar Program IPDMIP yang telah diselenggarakan di Kabupaten Tapin dan Kabupaten Tanah Bumbu.
Purnawidya mengikuti kegiatan EPD pada Balai Penyuluhan Pertanian setempat dan Tim Enumerator mengunjungi langsung rumah petani secara random.
Tujuan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi peserta pelatihan yang merupakan pasangan suami istri atau Rumah Tangga Tani (RTT) dalam pengelolaan Keuangan Rumah tangga, Pengelolaan Keuangan Usaha tani dan mengakses pinjaman ke perbankan dalam hal ini Kredit Usaha Tani.
Sehingga diharapkan para petani mengetahui pengelolaan keuangan rumah tangga maupun keuangan usaha tani, sehingga diharapkan para petani mengetahui pengelolaan keuangan rumah tangga maupun keuangan usaha tani agar diketahui apakah usaha tani yang dijalankan untung atau rugi dengan menggunakan instrumen dan aplikasi yang sudah disiapkan.
Melalui PLEK Diharapkan peserta mampu mengelola dan mencatat seluruh arus kas pembiayaan usaha tani dan rumah tangga dengan lengkap dan rapi, sehingga pada akhirnya dapat menumbuh kembangkan lembaga keuangan mikro.
Adapun Kegiatan Evaluasi Pasca Pelatihan yang dilakukan oleh petugas enumerator Budiono SP MM, Adi Widiyanto SP MP, Soleh Wahyudi SST M.I.Kom pada posisi di Kabupaten Tanah Bumbu, di mana secara serentak juga dilakukan di Aula Dinas Petanian Kabupaten Tapin.
Kegiatan ini didukung Tim Pusat Pelatihan Pertanian, Sri Mulyani dan Ha. Sudoni SP MP, M Irfan Kurniawan S.Kom yang merupakan Widyaiswara dan staf IT dari BBPP Binuang. Ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana implementasi rencana tindak lanjut dari penerapan materi pelatihan dalam rangka menggenjot akselerasi kesejahteraan, pendapatan petani dan rumah tangganya di Unit usaha dan Poktan dalam hal pengelolaan keuangan rumah tangga, pengelolaan keuangan usaha tani, materi asuransi usaha tani, padi, materi kredit usaha rakyat (KUR), relevansi materi yang diberikan pada pelatihan, serta kompetensi dan penguasaan metode pembelajaran oleh fasilitator.
Kegiatan EPD diikuti purnawidya dari pasangan suami istri rumah tangga, Ketua Kelompok Tani, dan penyuluh pertanian setempat.
Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, terkait dengan hal tersebut Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan bahwa kemajuan pertanian bukan hanya ditentukan budidaya dan produksi, juga peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian melalui kegiatan pelatihan.
Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi menyampaikan, pelatihan harus tetap produktif menghasilkan SDM pertanian yang professional, berdaya saing dan berjiwa wirausaha tinggi. Sekaligus untuk menggali informasi-informasi yang diperlukan untuk menyusun rencana kekinian.
"Ini dalam rangka menggenjot kegiatan pengembangan sumber daya manusia pertanian untuk mendukung peningkatan kesejahteraan petani dan keluarganya pada tahun 2022,” papar Budiono, salah satu widyaiswara sebagai enumerator EPD dari BBPP Binuang.
Mentan SYL mengatakan, salah satu fokus kita adalah meningkatkan kualitas SDM. Dengan SDM yang berkualitas tersebut, kesejahteraan petani dan rumahtangganya akan meningkat dan itu berarti akan meningkatkan dan memantapkan pondasi pertanian Indonesia.
Menurut Mentan SYL, kinerja pertanian juga ditentukan oleh kerja penyuluh dan petani di lapangan. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian mendorong BPPSDMP agar mampu memberi pelatihan dan mencetak tenaga terlatih untuk terus menggerakkan pertanian ke arah yang lebih maju, mandiri dan modern.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof Dedi Nursyamsi menyampaikan, petani harus terus meningkatkan kapasitas dirinya untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan dan skillnya agar dapat mengembangkan sektor usahanya agar mendapatkan hasil optimal.
Kapusluh Ir.Bustanul Arifin Caya M.DM menjelaskan,
kolaborasi petani, penyuluh, dan widyaiswara, harus mampu menyukseskan peningkatan kesejahteraan petani dan keluarganya sebagai program prioritas kementerian pertanian.
"Oleh karena itu setiap saat harus terus dimonitor dan dievaluasi termasuk kegiatan evaluasi pasca diklat (EPD) ini. Agar dapat sedini mungkin dapat mengelola permasalahan yang ada untuk mengatasi kemiskinan, lapangan kerja dan berusaha berdasarkan hasil analisis dari data EPD," jelasnya.
Selanjutnya, Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si menyampaikan, kegiatan evaluasi pasca diklat “PLEK-IPDMIP” penting dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan, informasi kekinian perkembangan di lapangan dan sebagai bahan kebijakan penyusunan program dan kegiatan selanjutnya (2022) untuk menggenjot program program pro rakyat pro petani.
"Sehingga peningkatan kesejahteraan dan mantapnya lapangan kerja dan berusaha di sektor pertanian di kawasan pengembangan kegiatan PLEK-IPDMIP di wilayah Kalimantan," pungkasnya.[advertorial]
Tags
bbpp