ORGANISME Pengganggu Tanaman (OPT) merupakan faktor pembatas produksi tanaman di Indonesia baik tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan.
Organisme pengganggu tanaman secara garis besar dibagi menjadi tiga, yaitu hama, penyakit dan gulma. Salah satu hama yang masih sangat meresahkan petani.
Banyak sekali tindakan pengendalian yang dilakukan mulai dari perangkap, umpan beracun, penggunaan ledakan tikus bahkan yang digalakkan dengan konsep “Gotong Royong”, yaitu melibatkan beberapa komponen, selain petani, Poktan, Gapoktan, penyuluh dan aparat setempat seperti Kades, Lurah, RT, RW bahkan bantuan TNI setempat yaitu dengan kegiatan Gerdal.
Pada Jumat, 19 November 2021 di Poktan Teluk Baru Desa Anjir baru, Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, oleh Penyuluh Desa Anjir Baru, Hamdanah A.Md akan melakukan gerdal OPT tikus.
Adapun tujuan kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan tentang pengendalian opt tikus pra tanam, hama keong, penyuluhan tentang sistem tanam jarwo serta rapat penyusunan rencana Kegiatan kelompok.
Poktan Teluk Baru sendiri di musim tanam tahun ini telah mendapatkan kegiatan tanam padi khusus varietas unggul lokal yaitu siam madu label biru.
Adapun bantuan yg diberikan seluas 10 hektare, terdiri dari benih padi, pupuk NPK, insektisida dan fungisida organik hayati serta bantuan racun tikus.
Pada kesempatan ini hadir, Kades Anjir Baru, Koordinator POPT Tanah Bumbu, POPT Kusan Hulu dan Teluk Kepayang, Penyuluh, Mantri Tani Kusan Hulu, perwakilan dari Lab Mudalang serta pengurus dan anggota poktan.
"Adapun hasil dari pertemuan ini anggota Poktan akan melaksanakan pengendalian OPT tikus dan keong sesuai anjuran," tuturnya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebutkan, perlu peningkatan pemahaman kapasitas petani sebagai pelaku pertanian kita ke depan.
"Kita punya visi yaitu pertanian maju, mandiri dan modern,” pungkasnya.[adv]
Tags
bbpp