TERPENUHINYA kebutuhan dan ketersediaan pangan nasional, peningkatan kesejahteraan petani, dan peningkatan ekspor produk pertanian, merupakan tujuan utama pembangunan pertanian saat ini.
Strategi pembangunan pertanian dapat tercapai apabila mendapat dukungan dari pimpinan daerah terutama dalam menggerakan garda terdepan pelaksana pertanian di lapangan seperti penyuluh pertanian, pelaku utama, dan pelaku usaha.
Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Camat untuk mendukung pembangunan pertanian di daerah, pelatihan pertanian bagi Camat dilaksanakan.
Diikuti 30 camat, titik lokasi Kalimantan Tengah pusatkan latihan bagi camat dilasanakan di Dinas pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah. Pelatihan camat ini serentak dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia baik secara online maupun offline.
Titik Kalimantan Tengah diikuti oleh para camat yang berasal dari kabupaten kota sekitar Kota Palangka Raya, di antaranya Katingan, Pulang Pisau, Kapuas, dan kota Palangka Raya.
Pelatihan camat yang terpusat dilakukan di titik Kalimantan Tengah dilaksanakan secara blended learning yaitu online dan offline selama 2 hari, 28 hingga 29 Oktober 2021.
Peserta tampak sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Pasalnya, kegiatan ini sangat penting untuk mensinergikan serta memfokuskan pembangunan di tingkat kecamatan.
Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si dalam kesempatannya menyampaikan, pihaknya telah memfasilitasi 6 spot Titik pelatihan di regional Kalimantan.
"Ini dengan tujuan Program Strategis Kementerian Pertanian, seperti Kostratani mampu didukung dan diaplikasikan secara menyeluruh oleh camat," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian memberikan motivasi bagi para camat yang mengikuti kegiatan baik online maupun offline.
Dedi menegaskan, pembangunan pertanian itu ada di kebun ada di sawah, bukan di Jakarta, di kota, di kabupaten, akan tetapi ada di kecamatan. Oleh karena itu, gerakan pembangnan pertanian itu semua ada di tingkat kecamatan.
“Pusat gerakan pembangunan itu ada di kecamatan, komandannya adalah camat. camatlah yang mengomandani yang memberikan instruksi, perintah seluruh gerakan pembangunan termasuk gerakan pembangunan pertanian. Oleh karena itu, sebagai komandan sudah selayaknya camat mengerti dan paham program pembangunan pertanian yang diberikan dari pusat maupun daerah,” ujar Dedi saat mengisi acara soft opening pelatihan bagi camat seluruh Indonesia tersebut.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, melalui pelatihan ini para Camat diarahkan untuk harus memiliki mindset dan agenda pertanian sehingga pertumbuhan ekonomi ke depan melalui sektor pertanian dapat diwujudkan berangkat dari perdesaan.
"Saya mau lihat pertanian itu bergerak lebih cepat, lebih kuat, lebih besar dan rakyatmu dapat kesejahteraan dari sana. Kalian adalah Komandan Kostratani yang memiliki tanggung jawab menggerakan potensi pertanian," pungkasnya.[soleh/irfan/adv]