BANJARBARU, MK - PT Pertamina Patra Niaga DPPU Syamsudin Noor bekerja sama dengan Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kota Banjarbaru mengadakan sosialisasi mengenai kemasan produk pada Rabu, 24 November 2021 bertempat di Aula Kantor Kelurahan Guntung Payung, Kota Banjarbaru.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah sebagai upaya mendukung dan membantu peningkatan hasil Produksi UKM binaan Pertamina dan untuk memberikan pemahaman pentingnya kemasan dalam pemasaran produk UMKM ditengah era modernisasi ini
Peserta pada kegiatan ini adalah beberapa pelaku UMKM yang ada di Kelurahan Guntung Payung dan mitra binaan CSR Pertamina Patra Niaga DPPU Syamsudin Noor Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejeki Kartini.
Pembatasan peserta diberlakukan guna mengikuti kebijakan pemerintah dalam pencegahan dan penularan penyebaran virus Covid-19.
Meski demikian peserta terlihat sangat antusias dalam sosialisasi kali ini dan tetap menaati protokol kesehatan..
“Terima kasih kepada Pertamina Patra Niaga DPPU Syamsudin Noor yang sejak tahun 2017 telah membina dan mendampingi masyarakat kami agar menjadi masyarakat yang mandiri melalui kegiatan ketahanan pangan hingga kini menjadi pelaku UMKM. Kegiatan-kegiatan CSR seperti ini sangatlah bermanfaat dan membuat pelaku usaha di Kelurahan Guntung Payung semakin kreatif, produktif dan inovatif. Semoga ke depannya mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lain,” ungkap Lurah Guntung Payung Taopik Mubaroq.
Pendamping PLUT KUMKM Kota Banjarbaru, Septian Dwi Cahyo, yang menjadi narasumber pada sosialisasi ini memberikan materi terkait kemasan dan logo produk kepada peserta mengatakan, kualitas kemasan akan menentukan kualitas produk yang dikemasanya sehingga desain kemasan, label produk sampai bahan kemasan harus diperhatikan.
"Selain itu kemasan harus spesifik, jangan sampai gonti-ganti. Hal tersebut nantinya akan menjadi masalah bagi buyer atau customers karena kesusahan dalam mencari produk," tuturnya.
Tidak semua pelaku usaha menyadari bahwa kemasan produk bisa memberikan pengaruh yang besar terhadap minat pembeli dan nilai jual yang ditawarkan. Kemasan merupakan hal pertama yang dilihat oleh calon pembeli.
Jika calon pembeli tertarik dengan kesan pertama dari kemasan produk, maka akan menambah keyakinan calon pembeli terhadap produk tersebut. Ini juga menjadi salah satu hal penting dalam strategi pemasaran.
Selanjutnya, kemasan harus sesuai dengan karakteristik produk, unik, dan tidak melupakan fungsi utamanya, sebagai pelindung dan penjamin kualitas produk.
Setelah pemaparan materi dari narasumber, sosialisasi dilanjutkan dengan membedah kekurangan dari kemasan yang dimiliki oleh peserta khususnya dari produk olahan milik Kelompok Wanita Tani Rejeki Kartini.
“Adanya kegiatan pendampingan dari CSR baik berupa sosialisasi maupun pelatihan yang diberikan semoga pelaku UMKM khususnya KWT Rejeki Kartini dapat lebih maju, dan mampu melebarkan sayap usahanya lebih luas lagi. Selain itu saya berharap pelaku usaha menggunakan kemasan yang juga ramah lingkungan,” ujar Jainul Abidin selaku Operation Head PT Pertamina Patra Niaga DPPU Syamsudin Noor.
Susanto August Satria, Area Manager Communication, Relations & CSR Kalimantan dalam kesempatan terpisah menyampaikan, pihaknya tetap berupaya yang terbaik selain menjalankan operasional perusahaan untuk menyalurkan energi ke pelosok negeri namun tetap menjalankan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL).
"Dan program ini sangat sesuai dengan target Pertamina dalam mendorong pencapaian target SDGs, khususnya pada pilar pembangunan ekonomi tujuan nomor 7 yaitu Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan,” jelasnya.
“Dengan peningkatan mutu kemasan produk sudah pasti akan berdampak pada peningkatan mutu produk dan diharapkan dapat berpengaruh baik terhadap peningkatan jumlah pemasaran produk,” tutup Satria.[rilis/aan]