PALANGKA RAYA, MK - Banjir yang melanda di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tidak hanya melanda beberapa Kabupaten.
Tapi juga melanda wilayah Kota Palangka Raya, ibukota Provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai tersebut.
Sejumlah kawasan pemukiman penduduk di Kota Cantik itu banyak terendam banjir kali ini, bahkan beberapa kios di Pasar Kahayan pun mulai terendam air.
"Rumah saya selama dua hari ini ketinggian air mencapai pinggang. Bahkan akses jalan sudah hampir tidak bisa dilalui akibat hujan deras dan luapan air sungai, ini hampir mirip dengan banjir pada tahun 2015 lalu," ungkap Jani, seorang warga jalan Mendawai Ujung, Senin (15/11/2021).
Sementara itu, Ketua Lembaga Swadaya Rakyat Laskar Pembela Masyarakat Tertindas (LSR- LPMT) Kalteng, Agatisanyah mengaku bahwa rumahnya yang berada di jalan Mendawai 3 selalu jadi langganan terendam apabila banjir melanda.
Ia juga meminta bantuan dari Pemerintah agar lebih memperhatikan nasib warga yang menjadi korban banjir di wilayah Kota setempat.
"Kalau memang ada bantuan, semoga segera disalurkan. Dan kita meminta sistem drainase juga perlu dievaluasi karena masih banyak sampah yang menumpuk. Saya juga meminta agar masyarakat di jalan Mendawai dan sekitarya lebih waspada serta berhati-hati karena kita tidak tahu dampak lain akibat banjir ini," pungkasnya.
Terpisah, Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani mengatakan, banjir ini terjadi karena sungai yang berada di sekitar pemukiman warga meluap.
"Hasil pantauan kami di lapangan dalam beberapa hari ini debit air selalu ada kenaikan setinggi 30 centimeter, dan ada 17 Kelurahan yang terdampak banjir," bebernya.
Diuraikannya, sedikitnya ada 9.907 orang yang terdampak banjir tersebar di 17 Kelurahan, diantaranya Kelurahan Tangkiling, Banturung, Sei Gohong, Tumbang Tahai, Tumbang Rungan, dan Pahandut Seberang.
Selanjutnya Kelurahan Pahandut, Danau Tundai, Kameloh Baru, Bereng Bengkel, Kalampangan, Tanjung Pinang, Langkai, Palangka, Bukit Tunggal, Petuk Katimpun, dan Marang.[kenedy]