PALANGKA RAYA, MK - Ritual Mamapas Lewu, Ma'arak Sahur Palus Manggantung Sahur Lewu kembali digelar Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) di Huma Betang Hapakat, Kamis (2/12/2021).
Ritual yang dilaksanakan di Kota Palangka Raya setiap akhir tahun itu didukung penuh oleh Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng serta bekerjasama dengan Majelis Daerah Agama Hindu Kaharingan (MDAHK).
Kepala Disbudparpora Kota Palangka Raya, Ikhwanudin mengatakan, Mamapas Lewu mengandung pengertian membersihkan wilayah atau daerah dari pengaruh perbuatan jahat atau buruk, baik yang dilakukan oleh manusia maupun oleh roh jahat (gaib) terhadap kehidupan.
Ma'arak Sahur adalah sebagai ungkapan syukur kepada Yang Maha Kuasa, Sahur Parapah, Antang Patahu.
Sementara Mangantung Sahur Lewu itu sendiri adalah wujud permohonan kepada Yang Maha Kuasa supaya Kota Palangka Raya selalu dijaga dan dilindungi dari hal-hal yang tidak baik yang dilakukan oleh manusia maupun oleh roh jahat.
Ikhwanudin menuturkan, kegiatan ritual itu mempunyai tujuan untuk memulihkan keseimbangan hubungan antara manusia dan Tuhan, serta manusia dengan alam sekitar agar terhindar dari marabahaya dan bencana.
"Pelaksanaan kegiatan ini diyakini pula akan semakin mampu memperkuat dan mempererat nilai-nilai luhur masyarakat adat Dayak. Tujuann lainnya yakni untuk membersihkan Kota Cantik dari pengaruh buruk yang disebabkan manusia maupun roh jahat," bebernya.
Ia menambahkan, hal itu juga sebagai upaya melestarikan nilai-nilai religius yang melekat pada masyarakat Kalteng agar tak punah dan tergusur oleh perubahan zaman, serta kemajuan perkembangan teknologi dan informasi.[kenedy]