FARMER’S Initiatives for Ecological Livelihoods and Democracy (FIELD) adalah sebuah organisasi non pemerintah yang mendukung masyarakat melalui pendidikan pemberdayaan.
Yayasan FIELD secara umum bergerak di bidang pertanian, lingkungan hidup dan kehutanan, ekonomi, pendidikan, kebencanaan, kesehatan, air bersih dan sanitasi, dan sosial melalui kegiatan pelatihan, pendampingan, sekolah lapangan, dan advokasi yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat.
Dalam rangka mendukung dan ikut berpatisipasi aktif dalam program Pemerintah, sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 22 Februari 2021 tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan, asap, kabut, dan polusi udara dari pembakaran hutan dan lahan, Yayasan FIELD mengembangkan Program Udara Bersih Indonesia.
Program tersebut dikembangkan dalam upaya untuk mengurangi risiko perubahan iklim dan pembakaran lahan pertanian dengan mempromosikan dan memberikan pelatihan tentang praktik pertanian yang dapat mewujudkan Udara Bersih melalui penerapan teknologi mulsa tanpa olah tanah, bedengan kayu, dan ayam seresah tebal.
Selain itu, juga melakukan penguatan organisasi petani/koperasi; serta meningkatkan mata pencaharian dan kualitas hidup masyarakat.
Program Udara Bersih Indonesia sedang dikembangkan di 8 Provinsi, tepatnya Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Aceh, Riau, Jambi, Sumatera Barat dan Lampung. Juga di 24 Kabupaten, dan 240 desa.
Dalam upaya mendukung pelaksanaan dan pengembangan Program Udara Bersih Indonesia di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Yayasan FIELD menyelenggarakan Pelatihan Kader Udara Bersih Indonesia.
Pelatihan ini yang dilaksanakan selama 7 hari mulai dari 11 hingga 17 Desember 2021 yang berpusat di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan).
Pelatihan diikuti oleh 36 orang petani dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, terdiri dari 18 orang petani dari Kalimantan Selatan (Kabupaten Banjar, Banjar Baru, dan Barito Kuala) dan 18 orang petani dari Provinsi Kalimantan Tengah (Kabupaten Katingan, Pulang Pisau, dan Kapuas).
Hadir juga 4 orang Fasilitator Provinsi dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Provinsi Lampung.
Program Udara Bersih Indonesia dilaksanakan selama 4 tahun, dari tahun 2020 hingga 2024, dan diharapkan bisa menjadi model yang dapat dikembangkan di seluruh Indonesia.
Norsiah, Peserta Pelatihan dari Kabupaten Katingan yang berkesempatan diwawancarai mengatakan, melalui Pelatihan ini dirinya belajar mengenali udara bersih dan cara penanganannya.
"Fasilitas yang disediakan oleh BBPP Binuang sangat luar biasa, sangat mendukung untuk pelatihan udara bersih Indonesia," jelasnya.
Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si dalam kesempatan terpisah menyampaikan, pihaknya akan selalu berupaya untuk menjadi Center Of Excellent dalam penyelenggaraan pelatihan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.
"Melalui pendidikan vokasi, Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal dan unggul (job seeker) serta sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin (job creator)," paparnya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementan akan berusaha mewujudkan pertanian Indonesia yang maju mandiri modern.
“Karena itu, kita harus bertindak cepat agar mencapai kinerja yang lebih baik. KIta juga harus memaksimalkan potensi SDM yang kita punya, juga memanfaatkan teknologi yang mutakhir,” katanya.
Menurutnya, Indonesia adalah negara besar yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
"Kalau kita mau meramu apa yang paling cepat untuk dipersiapkan besok, maka yang paling siap adalah pertanian. Kita punya kultur tanah yang luar biasa," tuturnya.
"Sinar matahari yang melimpah, air yang mencukupi, dan jumlah manusia yang tidak kecil. Tapi itu semua harus didukung sains, riset dan teknologi. Karena itu pertanian membutuhkan Kemendikbud untuk menyiapkan SDM yang lebih baik,” pungkasnya.[susma/irfan/adv]
Tags
bbpp