MENINDAKLANJUTI jumlah generasi muda yang menggeluti sektor pertanian terus meningkat, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) gencar melakukan sosialisasi untuk memperkenalkan program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) di beberapa kesempatan mengatakan, Kementan akan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian.
"Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, Alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemi ini," jelas Mentan SYL.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan, dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS.
"Pertama program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS yakni pemuda/i harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir," katanya.
Program YESS dijalankan pada 4 provinsi di Indonesia, antara lain Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. Sudah berjalan sejak tahun 2019, ditargetkan sampai tahun 2025.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalsel, yaitu SMK PP Negeri Banjarbaru, saling bersinergi dalam menyukseskan program YESS, salah satunya wilayah pelaksanaan Program YESS, yaitu Kabupaten Banjar.
Salah seorang penerima manfaat program YESS asal Desa Astambul, Kabupaten Banjar adalah Hendra Prasetyo (22). Petani milenial yang bergerak dalam bidang peternakan kambing dan perkebunan pisang yang mengusung nama usaha Siradus ini menjadi salah satu penerima Hibah Kompetitif (HK) tahun 2021.
Saat menjadi narasumber pada Talkshow Banua Bicara di TVRI Kalimantan Selatan dengan tema 'Petani Milenial Harus Out Of The Box', Senin (20/12/2021), Hendra mengajak pemuda untuk terjun dan menggeluti dunia pertanian.
“Saya memulai peternakan dari akhir 2020, yang sebelumnya juga mengembangkan usaha perkebunan pisang, karena kecintaan pada hewan dan memiliki prospek yang bagus karena adanya kebutuhan akan kambing untuk Hari Raya Qurban,” jelas alumni magang dari Kementan ini.
Menurut Hendra, dengan usaha ini lumayan menguntungkan, “Dengan aset yang ada selama hampir 1 tahun ini dapat menjual 20 ekor, yang secara total kurang lebih mendapatkan keuntungan 60 juta,” terangnya.
Selain itu, adanya HK dari Program YESS ini sangat membantu.
“Adanya Hibah ini yang sebelumnya saya hanya memiliki 12 ekor kambing, dengan adanya hibah ini sampai saat ini saya memiliki 42 ekor kambing,” ujar Hendra, yang merupakan alumni SMK PP Negeri Banjarbaru.
Di kesempatan itu, Project Manager PPIU Kalimantan Selatan, Angga Tri Aditia Permana mengungkapkan, Program YESS ini merupakan cara pemerintah memajukan Desa.
“Kita fokus pada pemuda desa, kita dorong seperti Hendra Prasetyo sebagai Penerima Hibah Kompetitif, di mana kemudian mereka punya kewajiban untuk merekrut penerima manfaat yang lain, yang harus juga menggerakkan perekonomian di desa,” terang Angga.[adv]
Penulis : Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru
Tags
smkpp