PALANGKA RAYA - Munculnya varian baru virus Covid-19 B1.1529 sebagai virus yang langsung ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia yang lebih akrab disebut World Health Organization (WHO) sebagai Varian of Concern (VoC).
Virus yang juga disebut Omicron itu adalah varian super yang dilaporkan berasal dari Afrika Selatan.
"Kita jangan panik dan khawatir. Langkah ini penting dan yang utama untuk menyikapi munculnya varian baru virus tersebut," kata Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf, Minggu (19/12/2021).
Politisi muda Partai Golkar ini melanjutkan, Pemerintah setempat juga harus mengikuti rekomendasi Pemerintah Pusat dan para ahli di bidangnya serta harus ada koordinasi dan sinergitas bersama dengan seluruh pihak untuk meningkatkan pemahaman, antisipasi dan pengendalian tentang varian Omicron tersebut.
"Yang berbasis risiko. Kita tetap mengupayakan perubahan perilaku dengan memasifkan protokol kesehatan serta mengurangi mobilitas, aktivitas, dan berkunjung tempat keramaian," ujarnya.
Sambil menunggu perkembangan, tuturnya, sebaiknya pintu-pintu masuk ke daerah baik itu di bandara, pelabuhan hingga perbatasan darat harus ada pengawasan yang ketat.
"Warga negara asing yang bertandang ke tempat kita dan warga kita yang kembali dari negara lain harus tetap mengikuti protokol kesehatan serta mewajibkan karantina harus diperketat," tegasnya.
Saat ini, tambahnya, salah satu cara efektif melawan pandemi adalah memperkuat atau menggencarkan vaksinasi sesuai yang telah ditargetkan pemerintah.
Sementara terkait capaian vaksinasi, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H Edy Pratowo mengungkapkan bahwa di Provinsi tersebut untuk capaian vaksinasi Covid-19 dosis 1 mencapai 70 persen lebih.
"Kita bersyukur, saat ini di Kalimantan Tengah sudah mencapai 70,74 persen untuk capaian vaksinasi dosis 1," ungkapnya.
Orang nomor dua di Bumi Tambun Bungai itu berharap kepada Pemerintah Daerah di Kalteng agar jangan lengah terhadap varian baru Omicron.[anshari]