BANJARBARU - Salah satu target Kementerian Pertanian (Kementan), mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Salah satu upaya untuk mewujudkan pertanian modern melalui program PWMP.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pertanian adalah sektor yang sangat penting, terutama dalam menopang kemajuan ekonomi nasional.
Untuk itu, pertanian harus didorong menjadi subsektor ekonomi yang maju, mandiri, dan modern yang didukung oleh kapasitas SDM pertanian yang profesional, mandiri, dan berdaya saing.
“Modern itu berarti di dalamnya kita bicara SDM. Bagaimana mau cepat kalau masih pakai kendaraan kemarin. Bagaimana mau maju kalau ilmunya, teknologinya, mekanisasinya masih seperti yang kemarin,” ujar Mentan SYL.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri, dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.
SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian serta pengusaha pertanian milenial yang handal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin.
“Pengusaha pertanian milenial diharapkan mampu menjadi resonansi penggebuk tenaga muda di sekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri dan modern," tutur Dedi Nursyamsi, Jumat (15/1/2021).
Kegiatan Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) dari Kementan sendiri di antaranya melalui SMK-PP dan Polbangtan yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah SMK-PP di bawah Kementan yaitu SMK-PP Negeri Banjarbaru.
Salah satu Kelompok PWMP dari SMK-PP Negeri Banjarbaru yaitu Kelompok Alistermasing yang bergerak pada usaha Budidaya Jamur Tiram dan Baglog yang kali ini mendapatkan pelatihan Budidaya Jamur Tiram di SMKPP Banjarbaru, selama 5 hari terhitung sejak, Jumat (14/1/2022).
Kelompok yang terdiri dari 2 orang siswa XI Agribisnis Tanaman Perkebunan yaitu Wulan Fajar Diasafa dan Yunita Medina Putri kali ini mendapatkan ilmu dan pengetahuan dari pelaku usaha jamur yaitu Misru Siswanto dari PT. Guna Mesin Sejahtera, Bogor, Jawa Barat.
Kelompok yang baru dibentuk 6 bulan lalu ini mengatakan, pemilihan usaha bidang jamur tiram ini sendiri karena di Banjarbaru belum banyak yang membudidayakannya dan belum banyak mengetahui tentang bibit jamur tiram.
"Maka kami memilih usaha ini," kata Wulan Fajar, Selasa (18/1/2022).
Lanjut Wulan Fajar, “Adanya pelatihan di sekolah kami ini kami terbantu dimana yang sebelumnya belum tahu jadi lebih tahu, seperti pembuatan balgog mereka menambahkan tapioca dan gula tetes dan mereka mefermentasikan media sebelumnya memasukan ke plastic,” terangnya.
Tambah Yunita Medina, “Selain itu kami mendapat ilmu bagimana cara merebus jagung dan kentang menggunakan bawang bombai supaya media tidak cepat hijau,” tambahnya.
Lanjut Yunita Medina, “Harapannya setelah mengikuti pelatihan dan dari ilmu yang di dapat, usaha kami semakin berkembang dan terkenal, serta nantinya menjadi generasi muda sukses yang bergerak di bidang pertanian," pungkasnya.
Pelatihan ini sendiri sangat bermanfaat bagi keompok PWMP ini, sebab mereka diberikan materi di antaranya: Pengenalan budidaya jamur, Formula media baglog, Teknik pencampuran media baglog, Packing media baglog manual, Pemasanagan ring baglog, Memahami teknik Pasteurisasi, Peralatan inokulasi, Memahami teknik Inokulasi, Memahami prinsip dasar Inkubasi, Cara budidaya baglog (perawatan, penyiraman, hama dll), terakhir Cara panen jamur.[adv]
Penulis : Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru
Tags
smkpp