MENTERI Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengingatkan kepada pelaksana pendidikan lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian. Salah satunya menjalankan instruksi itu dengan mengembangkan Teaching Factory (TEFA).
Menurut Mentan Syahrul, diperlukan Lembaga Pendidikan Pertanian yang berfungsi sebagai wadah untuk mencetak tenaga SDM Pertanian yang andal, professional, maju, mandiri dan modern.
“Ini semua dilakukan karena pengelolaan pertanian saat ini harus dilakukan dengan melibatkan teknologi. Pertanian harus bergerak secara maju, mandiri dan modern,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.
“Mesin cetak SDM unggulan ada di Lembaga Pendidikan. Kementerian Pertanian punya Lembaga Pendidikan vokasi. Lembaga pendidikan ini berperan penting membentuk Generasi muda milenial sebagai pelaku pertanian yang maju, mandiri dan modern,” katanya.
Ditambahkan Dedi Nursyamsi, pelaku pertanian harus link dan match dengan dunia usaha/dunia industri. Sehingga ketika lulus, langsung terjun sebagai petani milenial andal, kreatif dan berdaya saing, serta mampui bekerja professional sebagai insan pertanian yang mampu menggerakan produktivitas pangan ke arah ekspor dan menjadikan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
“Pendidikan vokasi pertanian memiliki tujuan untuk menghasilkan alumni yang berkualitas, qualified job creator atau bisnis entrepreneurship yang tinggi, itu sudah merupakan keharusan,” katanya.
Maka dalam mendukung dan terus meningkatkan kapasitas dan kemampuan para pelaku di Teaching Factory (TEFA), SMK-PP Negeri Banjarbaru menggelar Pelatihan Budidaya Jamur Tiram yang dilaksanakan di Kampus dan Lahan Praktik SMK-PP Negeri Banjarbaru selama 5 hari terhitung sejak Jumat (14/1/2022).
Pelatihan ini sendiri diikuti oleh 8 peserta yang diantaranya adalah Guru, Petugas Lahan Praktek, dan beberapa siswa. Selama 5 hari mereka mendapatkan materi langsung tenaga professional bidang budidaya jamur tiram, Misru Siswanto dari PT. Guna Mesin Sejahtera, Bogor, Jawa Barat.
Ketua Pelaksana Kegiatan Airin Nurmarita mengatakan, tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas SDM terutama yang terkait dengan Teaching Factory, karena SMK-PP Negeri Banjarbaru telah mendapatkan berbagai alat yang menunjang kegiatan TEFA, salah satunya untuk Budidaya Jamur.
“Maka pelatihan ini dirasa perlu untuk meningkatkan kapasitas SDM untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari alat yang sudah di dapatkan," tambah Wakasek Kurikulum ini.
Ditambahkan oleh Kasubag Tata Usaha, Isnanto Purwokusumo yang membuka pelatihan ini.
“Manfaatkan sebaik mungkin kesempatan ini dan diharapkan ilmu yang di dapat dari narasumber agar TEFA SMK-PP Negeri Banjarbaru bisa memproduksi secara maksimal," terangnya.
Nantinya peserta akan diberikan berbagai materi, di antaranya: Pengenalan budidaya jamur, Formula media baglog, Teknik pencampuran media baglog, Packing media baglog manual, Pemasanagan ring baglog, Memahami teknik Pasteurisasi, Peralatan inokulasi, Memahami teknik Inokulasi, Memahami prinsip dasar Inkubasi, Cara budidaya baglog (perawatan, penyiraman, hama dll), terakhir Cara panen jamur.[]
Penulis : Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru
Tags
smkpp