KOTABARU - Masyarakat Desa Sebelimbingan, Kecamatan Pulau Laut Utara berharap sarana jembatan penghubung antara Desa Sebelimbingan dengan Desa Gunung Sari, cepat direalisasikan. Kondisi memprihatinkan juga sudah dikeluhkan warga.
Kepala Desa Sebelimbingan, Asmini, Kamis (10/2/2022) membenarkan keluhan masyarakat di dua desa, khususnya Desa Sebelimbingan yang mana jembatan penghubung dua desa itu adalah akses mempersingkat jalan menuju objek wisata ke tempat mereka.
"Saya berharap kepada pemerintah agar pelaksanaan jembatan penghubung dua desa ini cepat terealisasi, dikarenakan jembatan tersebut lintasan bagi masyarakat petani," harapnya.
Penyeberangan jembatan itu menjadi bagian masyarakat dalam menggantungkan hidupnya sebagai petani. Untuk itu, diharapkan akses jembatan penghubung antar dua desa yang ambruk ini segera diperbaiki.
"Sudah hampir tujuh bulan sejak jembatan itu ambruk sampai sekarang belum juga diperbaiki atau terealisasi oleh pemerintah," ujar Asmini saat ditemui di ruang kerjanya.
Asmini menjelaskan, jembatan tersebut tentu sangat penting, karena jembatan penghubung ini menghubungkan ke tempat destinasi wisata hutan Gunung Meranti dan wisata Air Terjun Tumpang Dua yang berada di Desa Sebelimbingan.
Untuk itu, masyarakat dua desa ini khususnya masyarakat Desa Sebelimbingan memohon kepada Pemerintah terkait agar secepatnya memperbaiki jembatan tersebut.
Apalagi jembatan penghubung tersebut, tambahnya, yang paling utama adalah bagi masyarakat petani yang sebagian membawa hasil kebun mereka ini sangat penting.
"Maka dari kami masyarakat Desa Sebelimbingan sesegera mengusahakan untuk membuat jembatan darurat tersebut dengan menggunakan batang pohon pinang atau batang pohon kelapa. ini agar masyarakat bisa beraktivitas untuk membawa hasil kebunnya," kata wanita karismatik ini.[zainuddin]