PALANGKA RAYA - Kalangan legislator Kota Palangka Raya mengaku prihatin atas munculnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang menimpa sejumlah siswa-siswi sekolah atau peserta didik di Kota setempat.
Padahal, para peserta didik saat ini tengah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk meminimalisir learning loss akibat dampak pembelajaran jarak jauh yang setahun lebih dijalankan selama pandemi ini.
"Tentu ya, kita sangat prihatin dan juga menyesalkan adanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang menimpa peserta didik. Saya berharap itu semua menjadi pelajaran untuk kita semua," ungkap
Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Beta Syailendra, Selasa (8/2/2022).
Ia membeberkan, adanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada satuan pendidikan di Kota Cantik itu menunjukkan upaya meminimalisir learning loss dengan mengadakan PTM belum maksimal.
Namun, dirinya mendorong agar pihak terkait dapat melakukan evaluasi terkait PTM.
"Kami minta Pemerintah Kota, Satgas Covid-19, pihak sekolah serta orangtua untuk bersama-sama mengevaluasi implementasi PTM. Dengan evaluasi, kita dapat menghindari kelalaian yang menyebabkan timbulnya klaster Covid-19 di sekolah," tandasnya.
Terpisah, Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya, Emi Abriyani mengungkapkan, tingginya kasus penyebaran Covid-19 di kota itu sudah terlihat sejak 26 Januari 2022, dimana hingga 6 Februari 2022 angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 106 kasus.
Ia menjelaskan, mulai tingginya angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 itu lebih didasarkan dari riwayat kasus perjalanan luar kota dan transmisi lokal yang cukup cepat.
"Artinya satu orang yang terinfeksi menularkan virus kepada 7 sampai 8 orang. Hal ini dapat dilihat dari data kasus pada satu minggu terakhir, dimana dalam satu hari ada ditemukan hingga 10 kasus," tukasnya.[kenedy]