BANJARMASIN – Dukungan penuh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan tentu saja menjadi angin segar bagi Bank Kalsel untuk mampu memenuhi penambahan penyertaan Modal Inti Minimum (MIM).
Direktur Utama Bank Kalsel, Hanawijaya usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi II DPRD Kalsel tampak gembira dengan adanya kepastian tambahan penyertaan modal dari Pemprov Kalsel sebesar Rp261 miliar.
Menurut Hana, Bank Kalsel mendapat dukungan dari Komisi II, terkait dengan kewajiban MIM sebesar Rp 3 Triliun di 2024. Ini seperti yang disyaratkan Otoritas Jasa Keungan (OJK), di mana khusus Bank Pembangun Daerah dideadline paling lambat sampai 2024.
“Syukur Alhamdulilah kami mendapatkan kabar hari ini bahwa di Banmus, peningkatan modal bank Kalsel masuk salah satu anda yang akan dibahas di Bulan Maret 2022,” ungkapknya.
Hal tersebut, lanjutnya, merupakan salah satu berita yang baik bagi manajemen Bank Kalsel, mengingat kedudukan legalnya tentu akan semakin kuat.
“Karena dudukan legalnya akan semakin kuat,” imbuhnya.
Legislatif, lanjut Hana, merupakan pilar yang harus menjadi partner yang baik bagi Bank Kalsel, karena Peraturan Daerah (Perda) dibahas di DPRD dan yang mengurus masalah ekonomi adalah Komisi II.
Dengan adanya dukungan dari Komisi II DPRD Kalsel, Hana mengaku optimistis kewajiban MIM Rp3 triliun pada 2024 bisa terpenuhi.
“Saya sebagai Dirut semakin bertambah optimistis bahwa tahun 2024 sesuai peraturan OJK, modal Bank Kalsel yang saat ini masih Rp2 triliun atau masih kurang Rp 1 triliun, bisa kami penuhi secara bertahap,” pungkasnya.[advertorial]