WAKIL Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Zainal Hakim meminta keamanan rumah singgah perlu perketat lagi.| foto : santoso
BANJARMASIN - DPRD Kota Banjarmasin meminta keamanan rumah singgah yang berlokasi di Jalan Gubernur Subardjo, Basirih Banjarmasin Selatan ditingkatkan. Ini untuk menindaklanjuti kasus penemuan mayat di rumah sosial milik Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Zainal Hakim menyayangkan rumah singgah itu sebagai tempat pembuangan mayat, tanpa identitas di areal rumah singgah yang berlokasi tersebut, pada Senin (21/2/2022) lalu.
Apalagi mayat itu bukan dari penghuni rumah singgah tersebut. Dengan kata lain, bagaimana sampai lolos masuk mayat itu. Karena itu pihaknya mempertanyakan keamanannya.
Untuk kasus penemuan mayat itu, diduga sudah cukup lama meninggalnya, karena kondisinya sudah kurang utuh serta sudah ditangani pihak kepolisian.
"Hal ini jadi pelajaran bagi pemerintah kota bahwa keamanan di sana harus dengan tingkat agar masyarakat tidak bebas keluar masuk ke areal tersebut," ujarnya, kepada media, Jumat (25/2/2022).
Bahkan disarankan Zainal, katanya, kalau perlu dibangunkan pagar yang tinggi mengelilingi areal rumah singgah tersebut, agar warga yang tidak berkepentingan tak mudah ditembus ke areal rumah singgah tersebut.
Kalau perlu setiap sudutnya dipasang CCTV, hingga dapat dikontrol semua aktivitas di dalam sana, bahkan Hakim menyampaikan pihaknya pernah melakukan pembahasan terkait peningkatan sarana dan prasarana di rumah singgah di komisinya dengan dinas sosial, namun tidak terlalu intens.
"Keinginan itu dianggarkan, tapi entah mengapa hingga sampai sekarang tidak terealisasi," katanya.
Zainal Hakim mengungkapkan, komisinya berencana akan melakukan kunjungan ke rumah singgah tersebut, sehingga dapat direncanakan pembenahannya pada APBD perubahan atau tahun depan.
Bagaimana pengelolaan rumah singgah di Kota Depok, saat komisinya melakukan kunjungan kerja, di sana dinamakan rumah perlindungan sosial, di mana pengelolaan dan pengamanannya sangat bagus.
"Saat kita kunjungan kerja ke sana, di sana itu pelayanan untuk membina orang-orang terjaring razia sosial ada standarnya, hingga upaya mereka mandiri tidak lagi ke jalan jadi gelandangan, pengemis, atau anak jalanan," ungkapnya.
Politisi PKB ini menegaskan, rumah singgah di Kota Banjarmasin ini penghuninya lebih banyak orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), hingga pelayanannya harus ekstra.
"Memang pembinaan, pelayanan, keamanan dan gizi bagi orang tinggal di sana harus diperhatikan betul," tegasnya.
Perlu diketahui sebagaimana diberitakan pada Senin (21/2/2022), geger penemuan mayat di kolong bangunan rumah singgah. Kasus ini ditangani kepolisian, di mana pihak Dinsos Banjarmasin memastikan bukan penghuni rumah singgah Baiman.[santoso]