PENCANANGAN tahun toleransi dan penetapan desa sadar kerukunan 2022 di Desa Batu Nindan.| foto : zulkifli
KUALA KAPUAS - Desa Batu Nindan di Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, telah ditetapkan sebagai percontohan desa sadar kerukunan untuk memperkuat praktik moderasi beragama masyarakat di daerah setempat.
Kepala Kantor Kemenag Kapuas, H Hamidhan melalui Kasubag TU, M Poteran Susilo kepada media ini, Jumat (25/2/2022) menyampaikan, Kantor Kemenag Kapuas bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Kesbangpol Kapuas telah melaksanakan pencanangan tahun teloransi sekaligus penetapan desa sadar kerukunan tahun 2022 di Desa Batu Nindan, Kecamatan Basarang, pada Kamis 24 Pebruari 2022.
"Desa sadar kerukunan ini sebagai percontohan dengan tujuan agar tingkat toleransi kita itu lebih tinggi," ujarnya.
Sehingga tercipta kondisi aman, damai dan harmonis bahkan akan menjadi rujukan bagi desa-desa lain untuk hidup berdampingan dengan rukun dan damai.
"Harapannya ke depan setiap tahun akan ada lagi desa kerukunan," imbuh mantan Kasi Bimas Islam Kankemenag Kapuas ini.
Selain itu, diharapkan pula melalui program desa sadar kerukunan dapat mendorong semua unsur mulai dari perangkat desa sampai seluruh elemen masyarakat untuk saling bersinegri dalam menjaga kerukunan antara umat beragama yang sudah terbina baik selama ini.
Penetapan desa sadar kerukunan Desa Batu Nindan ditandai penandatangan prasasti oleh Bupati Kapuas, Ben Brahim S Bahat yang hadir langsung saat pencanangan.
Bahkan Ben Brahim mengapresiasi kegiatan pencanangan tahun toleransi dan penetapan desa sadar kerukunan tersebut.
Sebelumnya Camat Basarang Mujiono, menuturkan alasan Desa Batu Nindan dicanangkan sebagai desa sadar kerukunan, karena di sana ada empat agama dan banyak suku yang berdampingan namun penduduk desa tetap rukun sejak bertahun-tahun lalu.
Ia menjelaskan, di desa ini agama yang dianut warganya ada yang beragama Islam, Khatolik, Kristen Protestan serta Hindu, sedangkan untuk suku pada desa itu terdiri dari suku Dayak, Jawa, Bali, Banjar, Bugis dan Madura.
“Pada desa Batu Nindan toleransinya sangat tinggi, dan ini membuktikan bahwa kehidupan toleransi antar umat beragama dan suku di desa ini selalu di junjung tinggi dalam kebhinnekaan,” kata Mujiono.[zulkifli]