BANJARMASIN - Sejumlah wartawan yang biasa bertugas di press room DPRD Banjarmasin menyayangkan statemen Plt. Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Riny Subantari saat diwawancara sejumlah awak media usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPRD Banjarmasin dengan Dinas PUPR di Kantor DPRD Banjarmasin, Rabu (16/2/2022).
Pasalnya, ketika itu Riny sempat melontarkan kalimat yang 'menyakitkan' perasaan insan media yang biasa bertugas di rumah wakil rakyat tersebut.
Usai RDP dengan Komisi III, Riny ditanya sejumlah wartawan yang bertugas terkait progres pembangunan Jembatan HKSN Banjarmasin yang belakangan mendapat sorotan keras Komisi III DPRD Banjarmasin, karena terlambat selesai.
"Kelamaan nanya mulu. Jangan ngomel-ngomel aja. Jangan suka adu domba saya dengan Isnaini," ketua Riny dengan nada kesal.
Mendengar pernyataan itu, sejumlah wartawan merasa sakit hati dan tersinggung.
Ari, wartawan Prima Televisi menyayangkan statemen yang dikeluarkan Riny. Beberapa kalimat yang keluar dari mulut pejabat Dinas PUPR Banjarmasin itu, menurutnya sangat tidak pantas dilontarkan kepada insan media yang menjadi mitra kerja Pemerintah Kota Banjarmasin.
"Kita kan cuma menjalankan tugas dan menampilkan berita sesuai dengan statemen narasumber. Jika dikatakan mengadu domba, mengadu domba seperti apa," tandas Ari.
Lain lagi dengan Iin, wartawati Harian Mata Banua. Ia mengaku statemen yang dikeluarkan Riny sangat menyinggung perasaan Wartawan yang bertugas di DPRD Banjarmasin.
"Bisa kan berkomentar dengan tanpa harus menyinggung profesi kami sebagai Wartawan," jelasnya.
Ketua Forum Wartawan Dewan Kota (Forwadek) DPRD Banjarmasin, Bambang Santoso menilai kalimat yang dilontarkan Riny saat diwawancara awak media merupakan hal yang tidak perlu terjadi dan dilakukan seorang pejabat tinggi di Banjarmasin.
"Kami ini wartawan menulis sebuah berita sesuai dengan statemen narasumber. Tidak ada yang mengadu domba atau lainnya. Jika narasumber keberatan diwawancarai, bisa dengan statemen no comment. Itu lebih bijak dibanding mengeluarkan kalimat yang bisa menyakiti hati Wartawan saat bertugas," tegas Humas PWI Kalsel ini.
Bambang berharap Riny segera mengklarifikasi statemennya itu dan meminta maaf kepada awak media yang bertugas di DPRD Banjarmasin.
Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin, Isaini saat dikonfirmasi awak media mengatakan, tidak pernah merasa di 'adu domba' dengan Dinas PUPR Banjarmasin terkait kritik proyek Jembatan HKSN yang sempat molor, hingga Komisi III meminta agar proyek itu disetop.
"Saya tidak pernah merasa diadu domba. Kami sebagai anggota DPRD Banjarmasin wajar mengkritisi kebijakan yang kami nilai tidak sesuai. Wartawan hanya menjalankan tugas saja, menyampaikan informasi kepada masyarakat," pungkasnya.[santoso]