PULANG PISAU - Sejak awal Desember 2021 hingga tahun 2022 ini. Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG, daerah masih mengalami kemarau basah.
Dimana pada musim tersebut berpotensi cuaca ekstrem, seperti angin puting beliung disertai curah hujan.
Oleh karena itu, melalui awak media pihaknya, (BPBD Pulang Pisau) mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap situasi tersebut. Sebab, cuaca ekstrim kapan saja bisa terjadi.
"Imbauan dan peringatan ini kita sampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat Pulang Pisau, khususnya wilayah pesisir Laut Bahaur dan Sebangau Kuala," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Pulang Pisau, Tekson kepada awak sejumlah awak media, Minggu (6/2/2022).
Diungkapkannya, akibat cuaca ekstrem (kemarau basah) ini, terkhusus bagi warga pesisir Laut Bahaur-Sebangau Kuala tak dapat melaut disebabkan angin kencang hingga menimbulkan gelombang besar yang disertai curah hujan cukup deras.
"Warga nelayan di wilayah pesisir tak dapat melaut akibat angin kencang disertai gelombang besar dan curah hujan deras, sehingga perekonomian warga nelayan menurunkan drastis," terang Tekson berdasarkan informasi yang disampaikan salah satu kades di wilayah pesisir kepadanya.
Menyikapi hal tersebut, tambahnya, BPBD Pulang Pisau melalui Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana, akan melakukan investigasi lapangan dengan mendata jumlah warga nelayan yang saat ini tidak dapat melaut.
"Setelah kita lakukan pendataan maka, kita koordinasikan dan sampaikan ke dinas/instansi/badan yang merupakan leading sektor untuk menyalurkan bantuan ke warga nelayan terdampak. Karena BPBD sendiri sifatnya hanya menyampaikan apakah layak atau tidaknya mendapat bantuan," pungkasnya.[manan]