KEGIATAN bantuan Ramadan dibagikan kepada masyarakat di desa mitra secara serentak di seluruh komplek pabrik.| foto : zainuddin
KOTABARU - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (ITP), selama bulan Ramadan 1443 H tahun 2022 ini melaksanakan kegiatan bantuan Ramadan bagi masyarakat di desa mitranya secara serentak di seluruh komplek pabrik.
Di komplek Pabrik Citeureup disalurkan program bantuan berupa pemberian beras zakat yang terbagi di 12 desa mitra kerjanya yang ada di 3 Kecamatan Kabupaten Bogor. Kemudian komplek Pabrik Cirebon dibagikan paket beras untuk masyarakat desa mitra kerja, seperti bantuan perlengkapan sarana ibadah dan takjil untuk 40 musala dan masjid.
Untuk komplek Pabrik Tarjun sendiri melakukan kunjungan silaturahmi sekaligus menyerahkan bantuan bingkisan dan bantuan dana secara simbolis kepada perwakilan masyarakat di desa mitra kerjanya.
Hal tersebut disampaikan oleh Antonius Marcos selaku Direktur dan Sekretaris Perusahaan, dalam siaran Persnya, Selasa (19/4/2022).
Diterangkan Marcos, kegiatan tersebut merupakan program bantuan rutin tahunan yang diharapkan bisa membantu masyarakat untuk menjalani kegiatan puasa di bulan Ramadan. Juga diharapkan program tersebut dapat meningkatkan rasa kebersamaan antara masyarakat desa mitranya dengan Indocement.
"Dengan situasi pandemi Covid-19 tidak menghentikan pelaksanaan program CSR Indocement untuk masyarakat desa mitra," tuturnya.
Marcos mengatakan, program unggulan CSR saat ini yang dilakukan seperti kampung ramah lingkungan, pengelolaan sampah berbasis masyarakat, dan ada juga program sekolah adiwiyata (gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah), program pengembangan UMKM, dan pengembangan tempat wisata sampai saat ini terus berjalan.
"Sepanjang 2021, Indocement telah melaksanakan 916 kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan total dana untuk pengembangan masyarakat sebesar Rp12,6 miliar," jelasnya.
Untuk itu, lanjutnya, Indocement telah menunjukkan komitmen terhadap pelestarian lingkungan hidup, yang mana melalui Tim Manajemen Energi Indocement yang didukung oleh Heidelbergcement Technology Center (HTC) yang telah mengembangkan program konservasi energi dan rencana (roadmap) untuk melakukan efisiensi energi dan penurunan CO2.
"Sehingga Indocement memiliki target pada 2025 untuk emisi CO2 dari Lingkup 1 sebesar 575kg CO2/ton semen (2021: 606 CO2/ton semen)," tuturnya.
Target tersebut bisa diraih dengan beragam inisiatif hijau seperti meningkatkan penggunaan bahan bakar alternative menjadi 25% pada 2025, menggunakan lebih banyak bahan baku alternatif untuk menggantikan klinker, mendorong penggunaan semen hijau yaitu semen hidraulis, semen slag, dan portland composite cement (PCC) untuk menggantikan semen jenis ordinary portland cement (OPC) secara bertahap serta pengembangan energi terbarukan untuk sumber listrik.
"Kendati demikian, Indocement juga terus mengejar target emisi debu menjadi 10 mg/Nm3 pada tahun 2025, target itu jauh dengan regulasi emisi debu pemerintah yang hanya berada pada angka 60 mg/Nm3, pada 2021 rata-rata emisi debu Indocement mencapai 21,9 mg/Nm3," jelas Marcos.
Sebagai perusahaan publik yang berorientasi pada keberlanjutan, Indocement memberikan perhatian besar kepada aspek Environment, Social, and Governance/lingkungan, Sosial, dan tata kelola (ESG/LST) yang tercermin pada dibentuknya Komite ESG pada 2021.
"Komite ini akan memantau penerapan kinerja keberlanjutan dan memastikan keseimbangan aspek ESG. Prinsipnya, Indocement memastikan kelestarian lingkungan, meningkatkan kesejahteraan karyawan, serta bertumbuh harmonis bersama komunitas di sekitar Perseroan," tambahnya.
Mengenai Indocement, sambungnya, ini merupakan salah satu produsen semen terbesar di Indonesia, dengan entitas anaknya bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap pakai, serta tambang agregat dan trass, dengan jumlah karyawan sekitar 5.000 orang.
"Indocement mempunyai 13 pabrik dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 25.5 juta ton semen, diantaranya sepuluh pabrik berlokasi di kompleks pabrik Citeureup Bogor Jawa Barat, dua pabrik di berlokasi di kompleks pabrik Cirebon Jawa Barat, dan satu pabrik berlokasi di kompleks pabrik Tarjun Kotabaru Kalimantan Selatan," tutupnya.[zainuddin]