Gubernur: Ke Depan Mangaruhi Bakal Dilombakan Perorangan

Gubernur: Ke Depan Mangaruhi Bakal Dilombakan Perorangan

PESERTA lomba mangaruhi di FBIM 2022.| foto : kenedy

PALANGKA RAYA - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran mengisi akhir pekan dengan mengajak keluarga termasuk ibundanya tercinta dan istri sekaligus Ketua TP-PKK Kalteng Ivo Sugianto Sabran serta anggota DPR Dapil Kalteng sekaligus Ketua DAD Kalteng H Agustiar Sabran  menonton lomba Mangaruhi.

Lomba mangaruhi itu merupakan salah satu cabang yang dipertandingkan dalam rangkaian Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) tahun 2022, yang digelar di UPT Taman Budaya, Sabtu (21/5/2022). 

Diketahui, mangaruhi adalah teknik mencari atau menangkap ikan dengan cara tangan kosong alias tanpa bantuan alat di sebuah kolam.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur bersama keluarga tampak turut berbaur bersama masyarakat memberikan semangat bagi peserta yang sedang bertanding. 

Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai tersebut memberikan hadiah berupa uang tunai kepada tiga orang yang berhasil menangkap ikan belut senilai Rp10 juta per orang. 

Ketiga orang tersebut, yakni kontingen dari Kabupaten Barito Selatan, Seruyan dan Kabupaten Sukamara.

Disamping itu, Gubernur juga memberikan hadiah uang tunai Rp10 juta untuk dibagikan kepada para peserta lomba mangaruhi yang tidak berhasil mendapatkan ikan belut. 

Selain menangkap ikan belut, lomba mangaruhi ini juga menjadi ajang menangkap ikan gabus dan lele.

Dalam lomba ini, untuk kategori putra yaitu Kabupaten Barito Timur sebagau juara 1, Kabupaten Kapuas juara 2, dan Kabupaten Barito Utara juara 3.

Sedangkan untuk kategori putri, Kabupaten Barito Selatan juara 1, Sukamara juara 2, dan Kabupaten Murung Raya juara 3.

Melihat antusiasme masyarakat terhadap lomba tradisional ini, Gubernur mengatakan bahwa di kesempatan berikutnya mangaruhi itu akan diperlombakan secara perorangan.

"Tapi belum sekarang, mungkin dalam acara Bhayangkara atau milad saya nanti," tukasnya.

Diketahui, mangaruhi adalah sebuah tradisi budaya yang memang secara turun temurun sering dilakukan di lingkungan masyarakat saat ada kegiatan tradisi budaya atau ritual maupun kegiatan masyarakat dalam beragam kegiatan seni dan budaya. 

Bagi mereka yang mangaruhi harus mengaduk-aduk (mangaruhi) lumpur kolam tersebut, dengan harapan ikan-ikan yang ada di dasarnya menjadi mabuk akibat terkena keruh atau hempasan lumpur air kolam. Dengan begitu ikan muncul dan mudah untuk ditangkap dengan tangan.[kenedy]


Lebih baru Lebih lama