Gubernur: RSUD Doris Sylvanus Siap Tangani Penyakit Gagal Ginjal, Stroke, Jantung dan Pembuluh Darah

Gubernur: RSUD Doris Sylvanus Siap Tangani Penyakit Gagal Ginjal, Stroke, Jantung dan Pembuluh Darah

GUBERNUR Kalteng, H Sugianto Sabran saat menyampaikan amanatnya.| foto: istimewa

PALANGKA RAYA - RSUD dr Doris Sylvanus siap menangani penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke, serta gagal ginjal.

Fakta tersebut dengan dilakukannya pendatanganan nota kesepakatan dan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) dan Rumah Sakit Pengampu Nasional Rujukan Kardiovaskular, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono dan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

"Nantinya masyarakat Kalimantan Tengah tidak perlu ke Jakarta untuk berobat dan menunggu antrian yang terlalu lama, karena dengan terlaksananya program ini RSUD dr Doris Sylvanus dapat menangani lebih banyak lagi kasus-kasus yang sebelumnya harus dirujuk ke luar Provinsi ini," kata Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran saat menghadiri dan menyaksikan penandatanganan kesepakatan antara sejumlah Rumah Sakit tersebut yang dilangsungkan di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur setempat, Senin (4/7/2022).

Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai itu berharap, RSUD dr Doris Sylvanus dapat pula menerima pasien yang dirujuk dari luar Provinsi yang dipimpinnya tersebut.

"Adanya kesepakatan ini sangat berarti bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam melayani kesehatan masyarakat, utamanya dalam hal penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker serta stroke," ungkapnya.

Dibeberkannya, program itu sejalan dengan misi keempat rencana strategis Provinsi Kalteng tahun 2021-2026, yaitu mempercepat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas, sehat dan berdaya saing.

Yang mana, tambahnya, didalam salah satu rumusannya pada bidang kesehatan adalah meningkatkan akses dan kesempatan masyarakat yang sama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan rujukan.   Mengingat, wilayah Kalteng yang sangat luas dan dalam hal peningkatan SDM ini berupa pemberian beasiswa kepada tenaga kesehatan untuk pendidikan dokter dan perawat spesialis.

"Kami juga menyediakan biaya pengobatan gratis bagi pasien kurang mampu, serta pengadaan kuantitas maupun kualitas fasilitas kesehatan serta sarana dan prasana pendukung beserta pengiriman tenaga kesehatan ke wilayah yang masih kekurangan serta meningkatnya status gizi masyarakat," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, lanjutnya, di Indonesia, penyakit seperti jantung dan pembuluh darah, stroke, kanker, diabetes melitus, serta gagal ginjal tidak hanya menjadi menyebabkan angka kesakitan dan kematian terbanyak, tetapi juga menyebabkan beban pembiayaan kesehatan terbesar. 

Berdasarkan data dari RSUD dr Doris Sylvanus tahun 2021, tambahnya, penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke, dan gagal ginjal juga merupakan penyebab kematian terbanyak.

"Dengan penandatanganan kesepakatan pada hari ini merupakan sebuah langkah awal yang sangat tepat dalam mencapai penurunan kesakitan maupun kematian akibat penyakit-penyakit tersebut," tutupnya.[kenedy]


Lebih baru Lebih lama